Refleksi Harian Katolik Epiphany. Halaman ke-267 dari 365 halaman dalam tahun.

 

Setelah ia sepakat dengan pekerja-pekerja itu mengenai upah sedinar sehari, ia menyuruh mereka ke kebun anggurnya. (Matius 20:2)

 

Kata sepakat diatas memberikan pengertian dua pihak membuat semacam agreement. Yang namanya agreement, di dalamnya pasti ada unsur tawar menawar, negosiasi dan bargain. Berbeda dengan para pengangguran di ayat-ayat berikutnya. Tidak ada kesan tawar menawar dan negosiasi. Well…namanya juga pengangguran, right? Coba lihat ayat ke-7 yang berbunyi, “Kata mereka kepadanya: Karena tidak ada orang mengupah kami. Katanya kepada mereka: Pergi jugalah kamu ke kebun anggurku.” Apakah benar mereka bermalas-malasan dan tidak mau bekerja? Not exactly! Kalau memang kapasitas mereka sebagai buruh lepasan, mereka sesungguhnya berusaha mencari namun memang tidak ada yang mengupah mereka hari itu. Ini berbeda dengan orang yang tidak mau mencari kerja atau pemalas dalam arti sesungguhnya.

Ada satu kolega di kantor bertanya ke saya “Kenapa level yang sama gaji bisa berbeda-beda?” Kemudian dia melanjutkan, “Padahal gue sudah dua tahun di posisi yang sama, itu orang baru pindah dari divisi yang lain, pegang departemen baru di level yang sama ama gue, gaji dia malah lebih gede dari gue? Apa fair?” Saya rasanya pengen jawab “Yah nasibmu nakkkkk?…” nanti malah panjang urusannya ??. On serious note saya jawab “Bukannya kamu sudah bernegosiasi sebelum tanda tangan kontrak? Terus kok mau?” Kolega saya lalu terdiam, karena memang dia sudah melakukan negosiasi dan sepakat dengan gaji yang ditentukan.

Refleksi Harian Katolik Epiphany Halaman ke-267, kembali ke Injil hari ini, tentu pekerja yang hadir di pagi hari bersungut-sungut karena mereka sudah bekerja lebih lama. Namun kesepakatan sudah ada, yaitu hasil negosiasi mereka dan sang pemilik kebun anggur. Mereka tidak bisa protes.

Penekanan kemurahan Allah dalam contoh di atas menjadi benang merah dan penutup rangkaian bacaan di hari Minggu ini. Siapapun yang terus berusaha mencari Tuhan akan mendapatkanNya (lihat bacaan pertama di kitab Yesaya). Dan ketika bertemu dengan Tuhan, bertobat dan berbaliklah ke jalan yang benar. Buktikan dengan berbuah dan menunjukkan kebaikan sehingga orang lain melihat siapa yang hidup di dalam diri kita (lihat imbauan rasul Paulus dalam bacaan ke-2). Sehingga pada saat kesulitan di dalam hidup datang, anda dan saya menikmati kemurahan Tuhan bagai Sang Pemilik Kebun Anggur. Tuhan memberkati, selamat hari minggu