Refleksi Harian Katolik Epiphany. Halaman ke-56 dari 365 halaman dalam tahun 2018.

 

“Enam hari kemudian Yesus membawa Petrus, Yakobus dan Yohanes dan bersama-sama dengan mereka Ia naik ke sebuah gunung yang tinggi. Di situ mereka sendirian saja. Lalu Yesus berubah rupa di depan mata mereka,” (Markus 9:2)

 

Apa yang dilakukan mereka bersama Yesus di atas gunung? Dalam kitab Lukas 9:28-29 dikatakan lebih jelas bahwa Yesus mengajak mereka untuk berdoa di sana.

Saya teringat ada 2 hal yang paling sering membuat mama saya kesal waktu kami kecil yaitu menyuruh kami tidur siang (power nap) & jangan tidur sampai larut malam (entah main game atau nonton film silat, pokoknya selalu ada aja alasan kami)

Setelah beranjak dewasa, kami baru mengerti, efek segar di badan setelah power nap & bagaimana bergadang begitu menguras energi, besok paginya sangat susah untuk bangun, susah konsentrasi & jadi gampang lelah pula.

Di refleksi harian Katolik Epiphany halaman ke-56 ini, di tengah segala kesibukanNya, Yesus mengajak & memberi teladan kepada para murid untuk  menyempatkan diri berdoa dimana murid-murid menyaksikan misteri perubahan Yesus (tranfigurasi) & mengalami pengalaman rohani yang luar biasa.

Tidak ada yang bisa memaksa kita untuk berdoa. Dorongan tersebut kiranya harus  lahir dari kesadaran dalam diri kita. Seperti yang Yesus lakukan, doa merupakan sarana penyerahan & persatuan kita dengan Bapa, bukan hanya untuk membawa daftar wish list.

Niscaya hasil dari doa yang sungguh-sungguh kita panjatkan ini akan sanggup men-transform hati kita & memberi kita kekuatan dalam menjalani kehidupan ini ?