Refleksi Harian Katolik Epiphany. Halaman ke-147 dari 365 halaman dalam tahun 2018.

 

Sebab kamu tidak menerima roh perbudakan yang membuat kamu menjadi takut lagi, tetapi kamu telah menerima Roh yang menjadikan kamu anak Allah. Oleh Roh itu kita berseru: “ya Abba, ya Bapa!” (Roma 8:15)

 

Apakah ada dari kita yang pernah dengar kiasan negara Barat yang disebut ‘Murphy’s Law’? ‘Hukum’ ini berkata ‘anything that can go wrong will go wrong.’ Kepercayaan ini membuat kita menganalisa resiko dari banyak situasi dan mengajak kita untuk membuat ‘back up plan‘ demi ‘back up plan‘ karena takut yang kita rencanakan gagal.

Punya rencana itu baik dan bersiap diri juga merupakan sesuatu yang bijak dilakukan. Tapi ada kalanya kita melakukan ini karena rasa takut gagal, takut bencana terjadi, takut apa yang kita inginkan tidak tercapai. Bahkan ada orang yang akhirnya stress, ketakutan dan pusing karena semua rencana hidup mereka tetap punya kemungkinan gagal. Akhirnya mereka jadi terikat oleh ketakutannya. Kenyataannya tidak ada satu hal di dunia yang sempurna 100% atau 100% pasti sukses.

Refleksi harian Katolik Epiphany halaman ke-147, ketiga bacaan hari ini mengungkapkan betapa besar kuasa Tuhan yang dijanjikan bagi kita, kedahsyatan perbuatan-Nya dan janji-Nya bagi kita yang percaya. Jika kita adalah ahli waris Allah dan disertai kuasa dan perlindungan-Nya, mengapa kita harus takut terus menerus? Percaya kepada-Nya berarti kita berserah dan beriman, meski dalam keadaan bimbang atau takut. Marilah kita berdoa bersama dengan Roh Kudus yang ada dalam hati kita dan berseru ‘ya Abba, ya Bapa