Refleksi Harian Katolik Epiphany. Halaman ke-301 dari 365 halaman dalam tahun 2018.

 

Banyak orang menegornya supaya ia diam. Namun semakin keras ia berseru: “Anak Daud, kasihanilah aku!” (Lukas 10:48)

 

Bartimeus (anak Timeus, dengan kata lain penulis mau mengatakan dia bukan orang penting, hanya penduduk sederhana yang tidak dikenal) memperlihatkan usaha luar biasa menarik perhatian Tuhan Yesus. Para murid Yesus sebenarnya menyuruhnya diam, namun makin distop, makin dia teriak sekencang-kencangnya sampai usahanya berhasil.

Beberapa bulan yang lalu di satu komunitas kami membahas sifat-sifat seorang penjala ikan. Salah satunya adalah perseverance atau bahasa gaulnya ngotot (di dalamnya ada unsur fokus, penuh perhatian dan tidak menyerah). Demikian juga di dalam usaha manusia untuk mencoba menarik perhatian Tuhan Yesus adalah fokus kepadaNya, ngotot dan jangan gampang menyerah (dalam arti penuh pengharapan!) Lihat hasilnya, malah Yesus menyuruh Bartimeus mendekat padaNya dan relasi pribadi pun terbentuk, Bartimeus sembuh!

Refleksi harian Katolik Epiphany halaman ke-301, nubuat Yeremia pagi ini menubuatkan bahwa akan ada penyelamatan dari pembuangan bangsa Israel. Kalimat ”TUHAN telah menyelamatkan umat-Nya, yakni sisa-sisa Israel!” (Yer 31:7) adalah nubuat yang harus diterima dengan penuh iman. Karena pada saat itu dikatakan, bangsa Israel masih dalam pembuangan. Tanpa iman yang penuh ngotot dan harapan nubuat itu sepertinya bagai tong kosong. Ini juga yang diperlihatkan Bartimeus (sisa bangsa Israel) di dalam Injil pagi ini. Iman tanpa perbuatan dan penuh pengharapan, adalah kosong.

Kita bisa melihat benang merah bacaan pagi ini, now bagaimana dengan anda dan saya? Selamat menikmati Ekaristi kudus di hari Minggu ini, santapan rohani agar menumbuhkan iman penuh pengharapan di dalam diri kita semua.