MENCARI HARTA TERPENDAM
Refleksi Harian Katolik Epiphany. Halaman ke-211 dari 365 halaman dalam tahun.
“Hal Kerajaan Sorga itu seumpama harta yang terpendam di ladang, yang ditemukan orang, lalu dipendamkannya lagi. Oleh sebab sukacitanya pergilah ia menjual seluruh miliknya lalu membeli ladang itu.” (Mat 13:44)
Kerajaan Allah
Apa yang Anda cari dalam hidup ini? Rasa bahagia, puas, ketentraman? Atau bahkan kekayaan, popularitas, kuasa? Tahukah Anda kalau semua itu dapat diperoleh dalam Kerajaan Sorga ketika kita mengikuti dan meneladani Tuhan Yesus? Bahkan lebih lagi, kita mendapat rasa bahagia, puas, ketentraman sejati dan bukan yang sementara/palsu. Kita mendapat kekayaan tubuh jiwa roh, popularitas dimana kita jadi role model yang memberkati, dan kuasa sebagai anak-anak Allah.
Begitulah yang dialami oleh orang-orang di perumpaan tentang Kerajaan Allah yang Tuhan Yesus sampaikan di Injil hari ini. Salah satunya adalah seorang pedagang yang dalam hidupnya mencari mutiara. Ketika menemukannya ia menjual segala miliknya untuk membeli mutiara itu, karena ia tahu betapa berharganya harta tsb. Itulah halnya Kerajaan Allah.
Menyenangkan hati Tuhan
Saya kenal seorang teman yang suka sekali menolong orang. Dia mengakui ternyata ia adalah seorang people pleaser. Ia senang bila bisa membuat orang lain senang. Ternyata ini dikarenakan sewaktu ia kecil ia punya luka batin dengan orang tunaya. Bila ia tidak menuruti apa mereka inginkan, ia dimarahi dan selalu disalahkan. Pengalaman ini membuat dia mencari kebahagiaan dari orang lain dan kebahagiaan ini sangatlah palsu. Karena ketika orang lain sedih dia menjadi sangat kebingungan dan menyalahkan diri sendiri. Sampai akhirnya ia menemukan “harta” yang dibicarakan oleh Yesus hari ini yaitu Kerajaan Surga.
Sejak ia mengenal Yesus, ia tidak lagi selalu berusaha menyenangkan orang lain (yang memiliki permintaan berbeda-beda dan membingungkan), tetapi ia berusaha menyenangkan Tuhan (yang memiliki keinginan yang sama dahulu sekarang dan selama-lamanya). Saya melihat teman saya ini jadi lebih bahagia dibandingkan sebelum mengenal Tuhan. Ia telah menemukan “kebahagiaan” yang ia cari dalam hidupnya, plus Tuhan menyembuhkan luka batinnya. Sekarang ia berusaha untuk “menjual” miliknya untuk “membeli” harta tersebut dengan meninggalkan katakter2 buruknya untuk satu tujuan, yaitu menyenangkan Tuhan Yesus. Indah bukan?
Refleksi harian Katolik Epiphany halaman ke-211, jangan pernah ragu untuk hidup dalam Kerajaan Surga dengan mengikuti Yesus. Memang kita akan mengalami up and down. Tetapi begitulah perjalanan rohani kita, tidak melulu sempurna. Selama pertumbuhan itu terus naik dan tidak turun, kita menjadi pribadi yang lebih baik lagi setiap harinya dan semakin menerima harta Kerajaan Surga, yang iblispun tidak berkuasa untuk mengambilnya dari kita. Amin!
Trackbacks/Pingbacks