Refleksi Harian Katolik Epiphany. Halaman ke-217 dari 365 halaman dalam tahun 2018.
Dan berkata kepada mereka: “Ah, kalau kami mati tadinya di tanah Mesir oleh tangan TUHAN ketika kami duduk menghadapi kuali berisi daging dan makan roti sampai kenyang! Sebab kamu membawa kami keluar ke padang gurun ini untuk membunuh seluruh jemaah ini dengan kelaparan.” (Keluaran 16:3)
Cukup menantang membandingkan kutipan bacaan ke-1 pagi ini dengan sabda Yesus sendiri, “Akulah roti hidup; barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan lapar lagi, dan barangsiapa percaya kepada-Ku, ia tidak akan haus lagi.” (ayat 35)
Keduanya berisikan soal ‘makanan’. Yang satu makanan jasmani dan yang lain makanan rohani. Tidak mudah memang mengimani Allah yang hidup saat manusia dalam kesulitan. Lihat saja kisah pembebasan bangsa Israel dari tanah Mesir. Mereka melihat karya penyelamatan Allah melalui nabi Musa, namun saat kelaparan menghantui, mereka lupa pada semua yang Allah sudah kerjakan!
Refleksi harian Katolik Epiphany halaman ke-217, St Paulus dalam kutipannya kepada umat di Efesus menegaskan agar, ‘Janganlah kita hidup seperti orang-orang masa itu namun belajar mengertilah siapa Allah kita sebenarnya!’ Allah yang sanggup memenuhi segala kebutuhan kita!
Kalau ribuan tahun yang lalu Ia sanggup tidak hanya membebaskan bangsa Israel dari penjajahan, namun juga sanggup menjaga mereka selama 40 tahun sebelum masuk ke tanah terjanji, Ia juga sanggup melakukan mukjizat apapun yang Ia pandang harus dilakukan untuk menyelamatkan anda dan saya. Kuncinya hanya 1, percaya kepadaNya, Yesus Kristus yang kita kenal dan sembah!
Selamat menikmati Tubuh dan Darah Kristus hari Minggu ini, Tuhan memberkati.