Refleksi Harian Katolik Epiphany. Halaman ke-189 dari 365 halaman dalam tahun 2018.
“Ia tidak dapat mengadakan satu mujizatpun di sana, kecuali menyembuhkan beberapa orang sakit dengan meletakkan tangan-Nya atas mereka. Ia merasa heran atas ketidakpercayaan mereka.” (Markus 6:5-6a)
Percayakah anda kalau saya bilang telur bisa dibuat berdiri di ujung lancipnya diatas meja tanpa trik atau tipuan? Silahkan anda coba.
Mungkin beberapa dari kita langsung bilang kalau saya berbohong. Ada juga yang bilang ‘pasti harus dimasak dulu’ atau ‘mungkin mesti pake telor yang bulet’ Tapi pasti ada dari kita yang pernah mencoba dan percaya. Tidak semua dari kita langsung percaya akan informasi meski sudah mendengar.
Dalam mengikuti Yesus, mungkin kita kadang susah untuk percaya akan kebenaran Firman tertentu. Misalnya, apa kita percaya bahwa Allah bisa menyembuhkan penyakit kita? Atau akan kuasaNya yang bisa menyelamatkan kita dari malapetaka?
Di bacaan hari ini Yesus mengajar di kota tempat Ia ‘grow up’, Nazaret. Banyak orang yang tidak percaya akan ajaranNya dan ini membuat Ia heran. Bacaan pertama juga berbicara tentang ketegaran hati umat Tuhan yang tidak percaya meski sudah mendengar Firman.
Kurangnya iman orang Nazaret menyebabkan terhambatnya kuasa Tuhan. Ketegaran hati mereka menutup pintu berkat dan kuasa Tuhan yang sebenarnya telah disiapkan bagi mereka.
Refleksi harian Katolik Epiphany halaman ke-189, kita diajak untuk membuka hati dan pikiran kita terhadap Firman Tuhan dan berdoa untuk karunia iman jika kita saat ini sedang bimbang.