Refleksi Harian Katolik Epiphany. Halaman ke-283 dari 365 halaman dalam tahun 2018.
Tetapi waktu Kefas datang ke Antiokhia, aku berterang-terang menentangnya, sebab ia salah. (Galatia 2:11)
Wuihh… Rasul Paulus menentang Rasul Petrus? Koq bisa ya? Kan sama-sama rasul? And gimana tuh Gereja? Jadi musti ikut siapa?
Memang menarik sekali membaca bacaan pertama pagi ini dimana Paulus yang tugas panggilannya ditujukan lebih banyak kepada suku non Yahudi ( atau yang tidak bersunat ) berselang pendapat dengan Petrus, yang panggilan pelayanannya lebih kepada orang-orang Yahudi (atau yang bersunat).
Tapi luar biasanya Gereja Katolik, kisah ini tidak menjadi sumber perpecahan! Gereja tetap satu, Kudus, Katolik dan Apostolik! Ini semua karena baik Rasul Paulus dan Rasul Petrus kembali ke ajaran Tuhan Yesus sendiri. Coba baca kembali Injil hari ini yang disandingkan dengan bacaan 1.
Tuhan Yesus mengajarkan konsep doa. Awali dengan kesadaran bahwa hanya ada 1 Bapa di Surga, Yang Kudus, sumber segalanya. Sang Awal dan Akhir, Alpha dan Omega. Tanpa hembusan RohNya yang Kudus, tidak ada manusia!
Refleksi harian Katolik Epiphany halaman ke-283, saat pertentangan terjadi, manusia pasti tergoda untuk menjatuhkan dan tergoda untuk balas dendam. Rasul Paulus dan Rasul Petrus berbeda pendapat, namun keduanya kembali ke ajaran Tuhan Yesus, yaitu janganlah membawa kami ke dalam pencobaan.
Sebelum si iblis merusak dengan menghancurkan kita, minta Allah menjaga kita. Rasul Paulus adalah Rasul besar Gereja awal. Rasul Petrus adalah Paus pertama kita Gereja yang Satu, Kudus, Katolik dan Apostolik! Apakah perbedaan sederhana menghancurkan iman kita akan Gereja Katolik? Tuhan memberkati kedewasaan kita semua.