Refleksi Harian Katolik Epiphany. Halaman ke-228 dari 365 halaman dalam tahun.

 

Sekali peristiwa Yesus bersabda kepada murid-muridnya, “Apabila saudaramu berbuat dosa, tegurlah dia di bawah empat mata. Jika ia mendengarkan nasihatmu engkau telah mendapatnya kembali. Jika ia tidak mendengarkan dikau, bawalah seorang atau dia orang lain…” (silakan baca selengkapnya bacaan hari ini dari Matius 18:15-20).

 

Akibat dosa asal manusia kehilangan rahmat kekudusan dan 4 berkat Preternatural. Salah satunya adalah berkat integritas. Kehilangan berkat integritas menyebabkan manusia kesulitan menundukan keinginan daging pada akal budi menyebabkan manusia memiliki kecenderungan berbuat dosa (Concupiscentiae).

Bacaan Injil hari ini Yesus mengingatkan pada kita untuk mengoreksi sesama saudara yang berbuat dosa. Ini merupakan upaya kita mengasihi sesama yaitu agar kita bersama tetap berada dalam rahmat Allah.

Dalam kehidupan berkomunitas kristiani seringkali ditemukan pergesekan diantara saudara sesama pelayanan. Ini juga terjadi pada saat jemaat awal sehingga Santo Paulus rasul selalu mengingatkan jemaat-jemaatnya melalui surat-suratnya. Menegur saudara yang berdosa adalah tanggung jawab kita untuk saling menjaga persekutuan bersama, tentunya melalui cara kasih dan kelembutan. Membiarkan saudara kita dalam dosa, hanya karena takut menyinggung adalah salah, dan kita akan dimintai pertanggung jawaban di saat pengadilan akhir.

Suatu ketika sepasang pasutri sesama pelayanan bertengkar karena sebuah persoalan yang sederhana, namum persoalan menjadi besar karena satu pihak begitu mempertahankan egonya sehingga tidak mau memaafkan pasangannya. Kami saudara sepelayanan mencoba memberi pengertian bahwa tidak ada persoalan yang lebih besar dari pada kasih diantara mereka berdua yang sudah menikah lebih dari 20 tahun itu. Pembicaraan itu kami tutup dengan doa mohon kerendahan hati utk saling mengampuni. Pada awalnya sepertinya tidak berhasil karena kekerasan hatinya, tapi dengan berjalannya waktu dan doa dari saudara sepelayanan, Tuhan berkenan melembutkan hatinya dan kembali rukun.

Refleksi harian Katolik Epiphany halaman ke-228 hari ini mengajak kita untuk mengasihi sesama dengan berani dan tegas tapi dengan lembut untuk menegur saudara kita yang berbuat dosa. Dengan demikian kita menyelamatkan saudara kita dari perangkap dosa yang lebih dalam.