Refleksi Harian Katolik Epiphany. Halaman ke-143 dari 365 halaman dalam tahun 2018.
Padahal, kalian tidak tahu apa yang terjadi esok. Apakah arti hidupmu? Hidupmu itu seperti uap yang sebentar saja kelihatan, lalu lenyap. Seharusnya kalian berkata, “Jika Tuhan menghendakinya, kami akan berbuat ini dan itu” (Yakobus 4:13-17).
Surat Yakobus berisi nasihat atau ajaran yang ada dalam sastra hikmat Yahudi. Nasihatnya berlaku juga bagi kita pengikut Kristus pada jaman NOW.
Kehidupan beriman seseorang dimulai dari pertobatannya menerima Yesus, dilanjutkan dengan hidup sesuai dengan ajaran-Nya sambil terus menjaga diri agar tidak jatuh ke dalam dosa akibat tarikan dunia, bisikan iblis dan kedagingan .
Adalah baik bila kita bisa selalu membina relasi yang baik dengan Tuhan melalui doa dan saat teduh. Kedekatan dengan Tuhan membuat kita mempunyai hikmat untuk dapat membuat keputusan yang sesuai dengan kehendak-Nya.
Kita boleh saja merencanakan ini dan itu sedemikian rupa, tetapi perikop bacaan hari ini memperingatkan untuk selalu berkonsultasi dengan Tuhan saat kita hendak mengambil keputusan dalam kehidupan kita.
Refleksi harian Katolik Epiphany halaman ke-143 ini mengajak kita untuk memberi arti dalam hidup kita yang singkat ini. Marilah menjalankan hidup ini sesuai dengan kehendak Tuhan untuk membagikan kasih, bukan menuruti keegoisan kita semata. Lihatlah kehidupan para orang kudus yang menjalani hidup berdasarkan iman dan kehendak Tuhan dengan menyangkal diri.