Refleksi Harian Katolik Epiphany. Halaman ke-298 dari 365 halaman dalam tahun.

 

“Hendaklah kamu juga siap sedia, karena Anak Manusia datang pada saat yang tidak kamu sangkakan.” (Lukas 12:40)

 

Beberapa hari yang lalu, saya bersama dengan teman-teman baru saja selesai mengikuti kursus untuk mengambil izin scuba diving di Sydney. Di tengah-tengah kursus, saat kami sedang merapikan peralatan scuba, tiba-tiba ada satu mobil yang medadak berhenti dan menyapa kami semua. Tidak tahunya, orang itu adalah alumni di tempat kursus yang sama 10 tahun lalu, dan sekarang ia memiliki sekolah kursus diving sendiri.

Sebut saja namanya, pak Jay, walau kelihatan gembira (karena bisa bernostalgia), tapi juga sangat jelas sedang stress. Karena tak berapa lama yang lalu, salah satu boat miliknya mengalami kecelakaan saat boat tersebut membawa 6 divers, berumur 60+ dan berpengalaman. Semuanya meninggal di tengah-tengah laut di Great Barier Reef, karena mengalami serangan jantung, kecuali pegawai pak Jay. Siapa yang sangka semua ini akan terjadi? Namun karena pak Jay adalah pemilik perusahaan tersebut, maka ia yang harus menanggung menyelesaikan semua itu.

Kisah pak Jay, ini tepat sekali dengan pesan yang ingin Tuhan Yesus sampaikan. Saya juga teringat dengan pertanyaan seorang teman saya, kalau dosa manusia diampuni setelah dibaptis, kenapa kita tidak “having fun” dulu, lalu dibaptis dekat-dekat saat mau meninggal saja? Hanya saja, kita tak pernah tahu kapan dan bagaimana manusia akan meninggalkan dunia. Umur tidak menjadi penentu. Bisa saja ketika selagi tidur, juga bahkan saat liburan.

Di refleksi harian Katolik Epiphany halaman ke-298 ini, St Paulus (di bacaan pertama) mengingatkan, “Serahkanlah semua tubuhmu kepada Yesus, agar kita tak lagi menjadi hamba dosa.” Dengan kata lain, jangan sampai kita bersandar pada kekuatan sendiri. Apabila kita mengalami kesulitan dan jatuh lagi, mintalah kekuatan dari Yesus dan Roh Kudus, mereka yang selalu akan memagari dan membimbing kita. Amin.