Refleksi Harian Katolik Epiphany. Halaman ke-3 dari 365 halaman dalam tahun 2018.
“Dan aku telah melihat-Nya dan memberi kesaksian: Ia inilah Anak Allah” (Yohanes 1:29-34)
Seorang sahabat pernah bercerita saat ia diberhentikan polisi setelah melanggar rambu lalu lintas. Begitu membuka kaca jendela, ia langsung mengeluarkan kartu nama tokoh tinggi kepolisian yang ia kenal, dan iapun selamat dari tilang.
Seorang sahabat lain bercerita bagaimana ia bersyukur bisa mendapat peluang bisnis bagus lewat saudaranya, seorang pengusaha sukses.
Punya kenalan dan koneksi itu penting. Banyak juga dari kita bangga kalau kita kenal orang yang penting atau terkenal. Terkadang pengalaman bertemu, berfoto bersama atau cuman berpapasan di jalan dengan orang penting juga kita ingat-ingat dan ceritakan ke orang banyak.
Bacaan di refleksi harian Katolik hari ini berbicara tentang Yohanes Pemandi yang dengan semangatnya bersaksi tentang Yesus, anak domba Allah dan Anak Allah, sang Raja alam semesta. Ia bercerita bagaimana Yesus adalah Anak Allah dan mesias yang ditunggu-tunggu orang Yahudi. Ia juga salah satu saksi awal yang mengabarkan kalau Yesus datang untuk menebus dosa manusia. Ia bangga dan bahkan rela berkorban demi kepercayaannya. Ia sungguh-sungguh percaya bahwa Yesus adalah Allah.
Refleksi harian Katolik Epiphany halaman ke-3, seberapa sering kita ingat dan sadar akan ‘koneksi’ penting kita, Tuhan Yesus? Apakah kita mengandalkan-Nya di saat menghadapi masalah? Apa kita ingat bahwa kuasa-Nya tak terbatas bagi kita yang percaya? Bagaimana di saat sukses? Apakah kita ingat untuk bersyukur? Apakah kita bangga dan mau bersaksi tentang kebesaran-Nya dalam hidup kita? Atau kita malu dan takut untuk bersaksi?
Orang penting dunia sering sulit dijangkau dan hanya sedikit orang yang bisa dekat pada mereka. Sebaliknya, Yesus rindu untuk kita kenal secara pribadi, untuk membela dan membagikan kasihNya jika kita mau membuka diri dan mendekat padaNya.