Refleksi Harian Katolik Epiphany. Halaman ke-31 dari 365 halaman dalam tahun 2018.

 

Ia tidak dapat mengadakan satu mujizatpun di sana, kecuali menyembuhkan beberapa orang sakit dengan meletakkan tangan-Nya atas mereka. (Markus 6:5)

 

Menarik sekali melihat pengalaman Yesus di dalam bacaan Injil hari ini. Ia begitu menggebu-gebu ingin memperlihatkan Kasih Allah yang sesungguhnya. Namun penolakan yang manusia berikan kepadaNya membuat Ia sangat terbatas di dalam melakukan ini semua.

Kenapa Ia ditolak? Hanya karena Ia anak tukang kayu? Tetangga mereka yang kurang ngetop? Bukan dari golongan atas atau istilahnya dari golongan kita-kita? Rupanya, kehendak bebas seseorang di dalam menolak Yesus berakibat membatasi kemurahan Allah! Sekali lagi, bukan soal Allah yang tidak mau menolong, namun kehendak bebas manusia yang menolak menerima kemurahanNya!!

Dalam terang yang sama, pernahkan anda dan saya ‘menolak atau tidak percaya bahwa Allah sanggup?’ Seorang anak muda pernah sharing kepada saya dalam satu retret akan segala perbuatannya di masa lalu. Di akhir sharingnya ia bertanya, ‘Apakah Yesus sanggup dan mau menerima saya kembali?’ YES! Tentu Yesus MAU dan SANGGUP! Pertanyaannya, apakah anak tersebut MAU bertobat?! 180 derajat berjalan menghadap terang dan membelakangi bayangan nya?

Refleksi harian Katolik Epiphany halaman ke-31, maukah anda dan saya selalu merasakan kemurahan Allah dan mukjizatNya di dalam kehidupan kita? Jangan pernah menolak dan meragukanNya! Tuhan memberkati