Refleksi Harian Katolik Epiphany. Halaman ke-277 dari 365 halaman dalam tahun.

 

Seorang lain lagi berkata berkata,  “Tuhan, aku akan mengikuti Engkau tetapi izinkanlah aku pamitan dahulu dengan keluargaku.” Tetapi Yesus berkata, “Setiap orang yang siap untuk membajak, tetapi menoleh  ke belakang, tidak layak untuk Kerajaan Allah.” (Lukas 9:61-62)

 

Menjadi murid Yesus membutuhkan penyangkalan diri. Siap meninggalkan segalanya, hidup dalam semangat kesederhanaan dan hanya mengandalkan Tuhan dalam hidupnya.

Kita dapat membayangkan betapa para murid waktu itu mengikuti Yesus dari satu tempat ketempat lain, mendengarkan Yesus mengajar, dan membuat mujizat, semua itu mereka lakukan dengan melepaskan kehidupan keseharian mereka, pekerjaan mereka, keluarga mereka.

Bagaimana dengan kita saat ini? Maukah kita melakukan kegiatan rohani dan pelayanan kita di komunitas dengan sepenuh hati, tanpa mengeluh dan berputus asa bila menghadapi tantangan/hambatan, bisakah kita tetap konsisten melayani walau tidak mendapat pujian?

Hari ini Gereja memperingati hari kelahiran Santo Fransiskus dari Asisi. Jalan hidup santo Fransiskus merupakan pengejawantahan seorang murid Yesus yang sejati. Lahir dari keluarga kaya raya, ayahnya pengusaha kain sutera yang kaya dan sukses. Sang ayah berharap Fransiskus meneruskan usahanya dan bisa masuk kalangan bangsawan. Namun pada kenyataannya, Fransiskus sendiri memilih hidup miskin dan membentuk komunitas yang kemudian berkembang menjadi Ordo Saudara-saudara Dina atau Ordo Fransiskan, yang kemudian diakui oleh Paus Innocentius III tahun 1210.

Refleksi harian Katolik Epiphany halaman ke-277 ini mengajak kita untuk mempunyai semangat seperti para murid yang setia mengikuti Yesus. Berani melepaskan keterikatan-keterikatan kita pada hal yang hanya menyenangkan diri sendiri, melakukan sesuatu dengan harapan dipuji. Mari kita melakukan hal yang menyenangkan hati Tuhan dengan melayani sesama dengan dengan sepenuh hati dan kasih. Dalam pekerjaan kita, dalam pelayanan sosial di masyarakat. Semoga ini berkenan kepada-Nya. Amin.