Refleksi Harian Katolik Epiphany. Halaman ke-157 dari 365 halaman dalam tahun 2018.
“Dialah yang menyelamatkan kita dan memanggil kita dengan panggilan kudus, bukan berdasarkan perbuatan kita, melainkan berdasarkan maksud dan kasih karunia-Nya sendiri…” (2 Timotius 1:9)
Santo Norbertus yang dirayakan Gereja Katolik hari ini mempunyai perjalanan hidup yang sungguh menarik. Sejak awal sepertinya ia sudah digariskan akan menjadi biarawan. Namun dalam perjalanan hidupnya ia justru mengalami goncangan iman, malah berbalik total penuh dengan kehidupan malam dan foya-foya.
Satu kejadian mukjizat dikisahkan bagaimana Norbertus tersambar kilat yang turun dari langit, membuatnya terjatuh dari kuda saat mau pergi ke tempat maksiat. Ia pingsan beberapa saat, kemudian pelan namun pasti ia kembali merefleksikan kembali panggilan awalnya dan kebejatan yang ia sudah lakukan. Ia akhirnya bertobat penuh dan menerima pentahbisan sebagai imam.
Allah tidak lagi mengingat masa lalunya, justru dipulihkan dan dikembalikan sesuai panggilan awalnya, dan ini adalah jelas bukti Kasih Karunia Nya!
Refleksi harian Katolik Epiphany halaman ke-157, seorang hamba Tuhan yang saya kenal memiliki kehidupan lama yang penuh warna. Sebut saja tukang ngebut, sering berantam dan ugal2an. Belum lagi sifat sering memandang rendah orang lain dan pemarah luar biasa. Karena sifatnya yang sering marah dan darah tinggi, ia sudah pernah terkena serangan jantung di usia cukup muda.
Saat bertobat dan berubah, sungguh tidak tampak lagi apa yang pernah ia lakukan. Yang ada adalah gambaran sukacita dan kedamaian yang Tuhan ijinkan ia nikmati. Apakah Tuhan mengingat masa lalunya? Nope! Dosa-dosanya? Nope! Saat Ia memanggil kita semua, dan saat kita menjawab panggilanNya, Ia tidak lagi mengingat-ingat segala kedosaan dan masa lalu kita. Tuhan memberkati.