JESUS THE WONDERFUL COUNSELOR
Refleksi Harian Katolik Epiphany. Halaman ke-158 dari 365 halaman dalam tahun.
“TUHAN itu baik dan benar; sebab itu Ia menunjukkan jalan kepada orang yang sesat. Ia membimbing orang-orang yang rendah hati menurut hukum, dan Ia mengajarkan jalanNya kepada orang-orang yang rendah hati.” (Mzm 25:8-9)
Dalam bacaan pertama hari ini (Tob 3: 1-11; 16-17) menceritakan tentang seorang bernama Tobit (yang selalu hidup soleh dan menempuh jalan kebenaran) namun tiba-tiba mengalami kebutaan dan Sara (anak Raguel) yang berbakti pada orang tua namun dalam hidupnya mengalami kemalangan karena pria-pria yang dinikahinya selalu meninggal (terulang sampai 7 kali hal ini terjadi dan bukan karena salah dia) dan kedua orang tersebut mengalami duka dan frustasi yang amat sangat sampai ingin mengakhiri hidup mereka.
Bukankah yang dialami mereka tidak terdengar asing dalam hidup kita? Kalo kita ga punya pegangan yang kuat, atau iman yang teguh, Duka dan frustasi yang datang silih berganti dalam hidup kita seperti tamu tak diundang akan membuat kita terhempas ketakutan dan tidak ada harapan..
Kita sering shocked mendengar artis yang mengakhiri hidupnya padahal keliatan dari luar hidupnya berkelimpahan berkat, sibuk, dan karirnya hebat.. ada lagi saya melihat video tentang seorang anak kecil yang ga ngerti apa-apa kenapa dia sering diperlakukan tidak adil, dibanding-bandingkan oleh orang tuanya dan di-bully di sekolah berani mengakhiri hidupnya karena merasa tidak ada jalan keluar.. tragis banget, semua terjadi karena mereka merasa sendiri, ga ada tempat untuk berlari dan berseru ?
Di halaman 158, ketika dunia berbisik kepada kita “ngapain ikut Tuhan kalo sama aja harus menderita juga, dan mengalami kesusahan, lebih baik mati aja!” Refleksi harian Katolik Epiphany hari ini justru ingin mengajak kita untuk berdoa membawa seruan hati kita dengan mengingat pribadi Allah seperti yang dilakukan Tobit dan Sara. ketika kita mengalami hal-hal yang tidak kita mengerti, dalam kesesakan dan penderitaan, Dia sanggup menolong kita tepat pada waktuNya. Dia yang memberi kehidupan, Dia juga yang bisa mengambilnya dari kita. Dia Allah yang hidup!
Seperti di akhir cerita Tobit dan Sara, Tuhan mau kita anak-anakNya tau kalo Dia mendengar dan akan mengutus malaikat-malaikatNya dan menyatakan kuasaNya di tengah apapun keadaan hidup kita ( ayat 16 & 17 ). Ini juga menjadi undangan buat kita, menjadi malaikatNya bagi orang-orangnya di sekitar kita yang merasa sendirian
Everything will be okay in the end, if it is not okay, it’s not the end yet