IMAN DAN KERENDAHAN HATI YANG MENYELAMATKAN
Refleksi Harian Katolik Epiphany. Halaman ke-182 dari 365 halaman dalam tahun.
Tetapi perwira itu berkata kepada-Nya, “Tuan, aku tidak layak menerima Tuan di dalam rumahku. Katakan saja sepatah kata, maka hambaku itu akan sembuh. (Mat 8:8. Silakan baca selengkapnya di Mat 8:5-17)
Bacaan ini mengisahkan seorang perwira romawi yang datang kepada Yesus memohon kesembuhan bagi hambanya yang menderita karena sakit lumpuh.
Coba kita bayangkan, seorang perwira romawi terhormat , yang bukan pengikut Yesus, dan tidak pernah melihat Yesus menyembuhkan orang sakit, datang kepada Yesus, merendahkan dirinya untuk mohon kesembuhan buat pembantunya. Perwira itu mempunyai iman bahwa Yesus adalah Sang Mesias yang mempunyai kuasa menyembuhkan bahkan hanya dengan perkataan-Nya saja.
Seorang ibu yang sudah berumur datang ke sebuah retret CIC Sydney yang diadakan di Canberra beberapa tahun silam. Ibu tua ini punya sakit punggung sehingga dia berjalan dengan tongkat. Di acara misa penyembuhan, ibu tadi maju untuk didoakan. Setelah didoakan pastor, sang ibu mengalami resting in the spirit.
Setelah sadar, mujizat terjadi! Ibu tadi angkat tongkatnya lalu dibuang dan kemudian menari-nari dengan sukacita. Dia disembuhkan Tuhan! Sampai sekarang ibu tadi membaktikan dirinya di sebuah gereja lokal sebagai lektor dan masih aktif sampai sekarang, berjalan dengan gagah tanpa tongkat. Puji Tuhan mujizat saat ini masih terjadi sama seperti 2000 tahun yang lalu.
Refleksi harian Katolik Epiphany halaman ke-182, marilah kita mencontoh perwira dan sang ibu yang keduanya beriman dan dengan rendah hati datang ke hadirat Allah kita, Tuhan kita yang maha rahim. Sebab bagi Dia tidak ada masalah kita yang terlalu kecil sehingga luput dari perhatian-Nya dan tidak ada masalah kita yang terlalu besar yang tidak bisa diatasi-Nya.
Marilah para saudara, kita menyerahkan hidup kita untuk dibimbing oleh Roh Kudus, Roh penolong, yang senantiasa setia menyertai sepanjang hidup kita. Niscaya mujizat-mujizat Tuhan akan terjadi dalam hidup kita. Amin.