Refleksi Harian Katolik Epiphany. Halaman ke-244 dari 365 halaman dalam tahun 2018.
Maka kata tuannya itu kepadanya: Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia; engkau telah setia dalam perkara kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu. (Matius 25:21)
Satu kisah nyata dalam sepak bola Inggris, satu klub yang diprediksi akan dapat peringkat terakhir di liga ternyata setelah 38 pertandingan keluar sebagai pemenang.
Memenangi liga yang panjang tentu bukannya hadiah yang jatuh dari langit, tapi membutuhkan ketekunan, perjuangan dan pengorbanan yang besar.
Sedikit-sedikit menjadi bukit, begitu kata pepatah. Setiap pemain sepakbola di klub itu tentunya harus melakukan bagiannya dengan baik dan setia, baik dengan pola makan, tidur, latihan, kerja sama tim, sehingga saat pertandingan tiba, sebagai sebuah tim yang kompak bisa memenangi pertandingan. Melalui setia terhadap hal-hal kecil lah, seseorang akan mendapat upah dan kepercayaan terhadap hal2 yang lebih besar.
Senada dengan surat Rasul Paulus pada hari ini, ternyata yang lemah dapat Tuhan pakai untuk memalukan yang kuat. Banyak klub kaya raya yang tentunya menjadi kesal karena gagal memenangi liga karena sebuah klub yang tadinya dipandang remeh.
Peristiwa demikian tidak terjadi setiap hari, atau bahkan setiap tahunnya, namun apa yang terjadi kita yakini bukanlah sebuah kebetulan, namun adalah seturut kehendak Tuhan – Ia tentunya punya pesan bagi kita semua melalui peristiwa ini.
Di refleksi harian Katolik Epiphany halaman ke-244 ini, marilah kita senantiasa setia kepada setiap perkara yang Tuhan percayakan pada kita, baik besar maupun kecil, baik dalam lingkup keluarga, pekerjaan, pelayanan, olah raga, dll.
Semoga Tuhan menilai kita sebagai hambaNya yang baik dan setia, dan kelak menghadiahi kita untuk ambil bagian dalam kebahagian bersamaNya di sorga.