Refleksi Harian Katolik Epiphany. Halaman ke-223 dari 365 halaman dalam tahun 2018.

 

Ia berkata kepada mereka: “Karena kamu kurang percaya…” (Matius 17:20a)

 

Korelasi antara bacaan 1 dan bacaan Injil pagi ini ada pada satu kata, PERCAYA.

Dalam bacaan pertama terlihat sepertinya orang fasik dan yang tidak benar hidup nyaman. Bagian akhir dari bacaan pertama menyemangati anda dan saya bahwa ‘tetapi orang yang benar itu akan hidup oleh percayanya’. Percaya akan penyelenggaraan Allah adalah yang paling penting diatas segalanya.

Dalam bacaan Injil, lagi-lagi kita lihat bagaimana sedih dan frustrasinya Yesus karena masih saja kadar kepercayaan para murid akan kuasaNya masih setengah-setengah.

Saya jadi ingat betapa sebenarnya beberapa kali juga saat saya berdoa (atau mendoakan orang lain), di mulut sepertinya penuh iman namun dalam hati ada perasaan bertanya-tanya apa mungkin Tuhan sanggup? Keraguan saya membuat Tuhan juga ragu, bagaimana Dia mau turun tangan menolong saya?

Refleksi harian Katolik Epiphany halaman ke-223, St Klara dari Asisi yang kita rayakan hari ini mengingatkan anda dan saya bahwa, jangan menguji Allah, namun letakkan kepercayaan 100% ke dalam tanganNya dan nantikan pengharapan hanya dari padaNya.

Dalam kondisi yang sakit, beliau memaksakan untuk meminta Pastor kepala biara saat itu untuk mempersembahkan ibadat Ekaristi. Padahal biara dalam kondisi kritis, tercekam karena menanti serangan dari tentara para penguasa. Namun justru ibadat Ekaristi itu membuat para tentara tersebut takut dan kagum akan iman para biarawan/ti dimana St Klara berada sehingga biara tersebut terlepas dari ancaman kehancuran dan kematian.

Apakah anda dan saya masih ragu akan Tuhan kita Yesus Kristus? Renungkan bacaan-bacaan refleksi harian Katolik hari ini, persiapkan hati dengan sungguh untuk menyambut Ekaristi kudus minggu ini. Tuhan memberkati