Refleksi Harian Katolik Epiphany. Halaman ke-103 dari 365 halaman tahun 2019.

 

“bahwa lebih berguna bagimu, jika satu orang mati untuk bangsa kita dari pada seluruh bangsa kita ini binasa.” (Yohanes 11:50)

 

Beberapa bulan yang lalu, team cricket Australia mendapat sorotan dunia. Kenapa? Karena mereka ketauan telah mencurangi bola cricket yang mereka gunakan supaya bisa menang. Si kapten, walaupun dia tidak menyetujuinya, namun karena dia adalah kapten dari team National Australia, maka ia yang harus bertanggung jawab agar teamnya bisa menyelamatkan muka mereka. Mungkin kita bisa sedikit membayangkan perasaan marah campur kesel karena harga dirinya diinjak2, ia sampai menangis saat ia diwawancara di TV.

Kita semua pasti pernah disalahkan. Disalah-salahkan oleh manager, atau oleh orang-tua, atau oleh teman-teman di team. Apapun alasannya, rasanya pasti gak enak. Mana ada orang yang mau disalahkan?

Hal yang sama juga terjadi pada Tuhan Yesus hari ini. Tetapi bukannya marah, Tuhan Yesus tunduk dan taat pada tugas yang diberikan oleh BapaNya di Surga.

Refleksi harian Katolik Epiphany halaman ke-103, ketaatan dan kepatuhan Tuhan Yesus, rela mengorbankan diriNya untuk disalibkan membuahkan keselamatan penebusan bagi orang banyak. Dalam menyambut Paskah ini, pengorbanan apakah yang telah kita berikan untuk orang banyak? Mungkin kita tak sampai harus mengobarkan nyawa kita.

Di dalam Gereja Katolik kita mengenal Redemptive Suffering. Setiap pengorbanan yang kita lakukan, apabila kita persembahkan didalam nama Tuhan, pasti akan dapat menebus jiwa-jiwa yang berdosa. Selamat mempersiapkan diri untuk hari Paskah.