Refleksi Harian Katolik Epiphany. Halaman ke-139 dari 365 halaman dalam tahun 2018.
….tetapi jikalau semuanya itu harus dituliskan satu per satu, maka agaknya dunia ini tidak dapat memuat semua kitab yang harus ditulis itu. (Yohanes 21:25)
Kalimat diatas adalah penutup Injil Yohanes yang ingin mengingatkan bahwa masih begitu banyak yang Yesus sudah lakukan namun ia tidak bukukan.
Saya yakin banyak deh yang pernah menulis diary terutama saat atau mereka yang masih remaja. Bayangkan kalau setiap kejadian dalam satu hari secara detail ditulis, bakal berapa banyak buku yang akan digunakan untuk menulisnya.
Bedanya diary manusia dengan Injil adalah, anda dan saya bebas membaca , merenungkannya dan …(ssst…ini yang penting) membagikannya serta memberi kesaksian tentang Yesus!
Seperti halnya Yohanes atau Paulus dalam bacaan pertama, walau di dalam penjara terus bersemangat memberi kesaksian tentang Yesus. Anda dan saya juga terus dipanggil untuk bersaksi akan Dia. Anda dan saya tidak harus menjadi pewarta atau Evangelist, cukup sharing apa yang anda dan saya alami. Mulai dari hal sederhana seperti ’Puji Tuhan bis datang tepat waktu, sehingga saya tidak telat, tidak harus isi form exception’ sampai hal-hal seperti ’puji Tuhan banget saya ditabrak tadi siang namun kami semua tidak terluka, anak saya yang bayi selamat dan yang nabrak bertanggung jawab’ .
Lihat betapa sukacitanya anda dan saya saat mampu mengatakan hal tersebut; mampu bersyukur walau dalam moment yang tidak menguntungkan.
Refleksi harian Katolik Epiphany halaman ke-139, tentu saja saat seseorang bersaksi mengenai kemurahan dan kebaikan Tuhan ada kemungkinan orang lain cuek dan tidak menghiraukan apa yang ia sampaikan. Apakah ini melemahkan dan membuat anda dan saya tidak mau membagikannya? Atau hanya menunggu saat yang ’spectacular’ baru mau membagikan? Mari terbiasa untuk sharing kasihNya. Tuhan memberkati