Refleksi Harian Katolik Epiphany. Halaman ke-245 dari 365 halaman dalam tahun.
“Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia; engkau telah setia dalam perkara kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar.” (Matius 25:21)
Talenta yang dituliskan di bacaan hari ini, umumnya dihubungkan dengan bakat (talent) seseorang.
Berbicara mengenai bakat. Mungkin kita (termasuk saya sendiri) sempat bertanya, “memangnya apa sih yang menjadi bakatku?” Apalagi bila kita tidak pernah mendapat pujian/peneguhan apapun dari orang lain, maka kita akan kesulitan untuk menemukan bakat kita. Namun apabila membaca bacaan harian diatas, tidak ada satu orang pun yang dapat berkata bahwa ia tak memiliki bakat apa-apa. Setiap orang pasti memiliki keahlian/kemampuan yang belum tentu sama dengan siapapun yang di dalam komunitas dimana kita berada.
TUGAS KITA bukan untuk cemas seberapa banyak bakat yang ingin dititipkan Tuhan. NAMUN untuk tetap setia pada setiap pekerjaan (perkara) baik besar maupun kecil.
Saya pernah bertemu dengan seorang pria, sebut saja namanya Han. Han merasa dirinya tak punya bakat sama sekali. Namun setelah beberapa kali datang ke persekutuan kami, ia tertarik untuk main musik! Bagaimana mungkin bisa? Apalagi menurut orang-orang musik itu adalah bakat dari lahir. Lalu bagaimana dengan Han yang berumur hamnpir 30?
Han memutuskan untuk latihan tiap hari. Bahkan saat travelling bersama, saya sempat duduk disamping Han. Tiba-tiba ada bunyi alarm HP, ternyata itu adalah alarm untuk mengingatkan dia untuk berlatih gitar. Semua itu ia lakukan dengan setia. Alhasil bakat Han tidak cuma DITAMBAH-TAMBAHKAN tapi dia DIPERCAYAKAN hal yang lebih besar lagi, ikut main band di persekutuan doa kami.
Refleksi Harian Katolik Epiphany halaman ke-245, disamping digambarkan sebagai bakat, manusia mempunyai LIMA indera, oleh karena itu LIMA talenta juga bisa diartikan manusia yang diberi LIMA indera. Indera adalah dasar dari setiap bakat. Tanpa adanya indera, kita tak mungkin punya atau mengembangkan bakat.
Kita semua diberikan indera oleh Tuhan. Apalagi kita yang diberi lengkap, jangan sampai ada banyak alasan menghalangi kita untuk menggunakan anugerah terbesar yang diberikan oleh Tuhan tsb.2