Refleksi Harian Katolik Epiphany. Halaman ke-111 dari 365 halaman dalam tahun 2018.
“Lalu Ia berkata: “Sebab itu telah Kukatakan kepadamu: Tidak ada seorangpun dapat datang kepada-Ku, kalau Bapa tidak mengaruniakannya kepadanya.” (Yohanes 6: 65)
Sewaktu film Davinci Code keluar dan bukunya ‘ngetop’ seorang teman saya yang sudah senior dalam pelayanan mengaku bahwa imannya sedikit goyah. Isi buku dan film tersebut menggambarkan Gereja Katolik secara negatif dimana ada banyak konspirasi gelap yang dilakukan untuk membohongi umat tentang hidup Yesus.
Kata teman saya, cerita yang ia baca begitu meyakinkan. Semenjak itu, banyak ‘fakta’ dalam buku Davinci Code sudah dibuktikan salah oleh Gereja, sang pengarang ternyata banyak mencampuradukkan fiksi, fakta dan menyelewengkan kebenaran untuk membuat cerita yang spektakuler.
Kita hidup di jaman yang membingungkan, dimana ada banyak fakta dan pendapat macam-macam tentang Tuhan, Yesus dan iman kita. Ada juga ajaran Gereja yang mungkin sulit diterima karena bertentangan dengan kepercayaan populer masa kini, seperti kontrasepsi dan same sex marriage.
Ternyata kebingungan ini juga dialami murid Yesus. Banyak orang meninggalkan Dia karena menyangka Yesus mengajak orang untuk menjadi kanibal, memakan tubuh dan darah-Nya. Pada waktu itu mereka tidak mengerti makna sebenarnya tentang Ekaristi dan iman mereka goyah.
Refleksi Harian Katolik Epiphany Halaman ke-111, Yesus mengajarkan pesan yang penting di Injil Yohanes hari ini, bahwa iman adalah karunia dari Allah.
Pemikiran manusia yang terbatas kadang tidak bisa menangkap secara tepat pesan suci yang Tuhan mau sampaikan lewat Firman dan ajaran Gereja. Untuk itu kita butuh berdoa untuk karunia iman dan pengertian.
Berada dalam komunitas yang mendalami Firman Tuhan juga penting, supaya kita bisa mensharingkan dan saling mengajar satu sama lain sehingga iman kita bisa bertumbuh kuat.