Refleksi Harian Katolik Epiphany. Halaman ke-83 dari 365 halaman dalam tahun 2018.
Ia akan menjadi besar dan akan disebut Anak Allah Yang Mahatinggi. Dan Tuhan Allah akan mengaruniakan kepada-Nya takhta Daud, bapa leluhur-Nya. (Lukas 1:32).
Bacaan pertama diambil dari nubuat Yesaya tentang kedatangan Yesus. Sedangkan di bacaan kedua, rasul Paulus menerangkan bahwa tujuan kedatangan Yesus sebagai persembahan diri-Nya kepada Bapa-Nya menggantikan persembahan bakar menurut taurat. Ini semua menjadikan manusia dikuduskan sekali untuk selamanya.
Sedangkan di bacaan Injil, Lukas melukiskan betapa Bapa di surga sangat berkenan pada Yesus, Putra Allah yang menjadi manusia. Kedatangan-Nya ke dunia melalui seorang perawan Maria turunan Daud pilihan Tuhan yang dengan kerelaannya bersedia menjadi ibu bagi Putra Allah yg menjadi manusia.
Kedatangan Yesus mau mengatakan bahwa kita mempunyai Allah Bapa yang sangat mengasihi kita, yang kasih-Nya melebihi segala kedosaan kita.
Hari ini gereja memperingati Hari Raya Kabar Sukacita. Sukacita terbesar bagi orang beriman adalah kedatangan Yesus yang berkenan memberikan diri-Nya menderita dan wafat di salib buat membebaskan kita dari predikat “orang yang berdosa”.
Refleksi harian Katolik Epiphany halaman ke-83 ini mengajak kita semua untuk menjalankan minggu prapaskah terakhir ini untuk bersuka cita karena Dia sudah datang untuk mengorbankan diri-Nya demi setiap dari kita yang di pandang berharga oleh Allah dan akan menerima keselamatan kekal bersama para orang kudus di kerajaan-Nya di surga.