Refleksi Harian Katolik Epiphany. Halaman ke-300 dari 365 halaman dalam tahun 2018.

 

“Mungkin tahun depan ia berbuah…” (Lukas 13:9)

Sewaktu kecil, saya sering sekali mendengar teman atau saudara mengatakan, “duh sayang ya, si A meninggal, padahal masih muda betul. Orang baik2 biasanya lebih cepat dipanggil Tuhan.” Nah benar atau tidaknya pendapat tsb, mungkin saya yakin memang cuma Tuhan yang tau. Tapi dengan kaca-mata iman, kita bisa berkata, puji Tuhan kalau ia sampai dipanggil duluan, dengan demikian mereka bisa duluan berada di sisi Bapa untuk doain kita-kita.

Sebaliknya, pernah ada yang mengatakan orang-orang jahat biasanya diberi hidup lebih lama. Lagi-lagi saya juga tidak tahu kebenarannya. Tapi bercermin dari ayat hari ini, masih diberi hidup, berarti Tuhan masih memberi kesempatan kepada mereka. Mungkin-mungkin, tahun depan ia berubah (Lukas 13:9). Tuhan memang maha pengasih dan maha pengampun, memberi kita kesempatan lepas kesempatan.

Di refleksi harian Katolik Epiphany halaman ke-300 ini, kita tidak akan pernah tahu kapan akan dipanggil Tuhan. Buat kita semua yang diberi umur panjang, semoga kita menggunakan kesempatan yang diberikan sebaik-baiknya. Hidup adalah kesempatan, yaitu kesempatan untuk memperbaiki diri dan bertobat. Semakin suci, semakin dekat pada Tuhan, dan semakin baik pada sesama. Jangan sampai terlena, lalu akhirnya lupa pada Tuhan. Seperti yang ditulis oleh Paulus di bacaan pertama, kita harus hidup “dengan teguh berpegang kepada kebenaran di dalam kasih kita bertumbuh di dalam segala hal ke arah Dia, Kristus, yang adalah Kepala.” (Efesus 4:15)