Refleksi Harian Katolik Epiphany. Halaman ke-118 dari 365 halaman dalam tahun 2018.
Kata Filipus kepadaNya: “Tuhan, tunjukkanlah Bapa itu kepada kami, itu sudah cukup bagi kami.” (Yohanes 14:8)
Melalui Yesus kita tidak hanya mempunyai seorang bunda dalam diri perawan Maria, tetapi kita juga dikenalkan kepada sisi lain Allah yang dahsyat dan perkasa, yaitu sebagai seorang sosok “Bapa”.
Kita tidak lagi mengenal Allah hanya sebagai God of our-fathers (Allah nenek moyang kita) tetapi sebagai God the Father (Allah Bapa).
Yesus menegaskan kebenaran ini melalui doa yang Ia ajarkan sendiri untuk memanggil Allah sebagai ‘Bapa kami’.
Kalau di perjanjian lama, Allah adalah sosok yang harus ditakuti dan hukum-hukum-Nya harus dipatuhi, di perjanjian baru kita mengenal Allah sebagai Kasih itu sendiri. Love dan Law of God dua-duanya melengkapi pengenalan akan Allah Tuhan kita.
Seperti relasi orang tua dan anak, saking sayangnya kepada si anak, orang tua memberikan ‘hukum’ kepada si anak, misalnya main game cuma boleh di weekend saja. Kalau dilanggar akan ada konsekuensi untuk kebaikan si anak sendiri.
Di refleksi harian Katolik Epiphany halaman ke-118 ini, marilah kita refleksikan relasi kita dengan Allah. Semoga semakin hari kita semakin mengenal siapakah Allah kita ini, sehingga kita pun semakin peka akan pertolongan dan karya-Nya di dalam hidup kita. Mari berdoa: Bapa kami yang ada di sorga …