APA KETAKUTAN ANDA?
Refleksi Harian Katolik Epiphany. Halaman ke-119 dari 365 halaman dalam tahun.
“Aku ini, jangan takut!” Yoh 6:20
Tetap yakin dan percaya
Ketakutan akan masa depan atau sesuatu yang tidak pasti adalah salah satu penggerak terbesar hidup manusia. Percaya atau tidak, hal tersebut sering kali dimanfaatkan oleh orang2 atau perusahaan2 untuk menghasilkan keuntungan materi dengan menyediakan jasa meramal masa depan, sampai dengan menjual produk-produk asuransi. Para penjual ini mendapat keuntungan yang luar biasa, dengan memanfaat ketakutan masyarakat akan sesuatu yang belum pasti terjadi di masa depan. Ironisnya banyak orang yang percaya (ini termasuk saya sendiri) sehingga akhirnya membeli asuransi mereka, walau pada akhirnya tidak terpakai.
Ketakutan-etakutan itu juga dapat datang dengan berbagai bentuk. Saya baru saja mendapat kabar tentang seorang teman, sebut saja Emily, di kelompok karismatik bule di Sydney. Awalnya saya sempat heran, karena setelah Emily melahirkan anaknya, ia tak pernah keliatan lagi. Singkat cerita, pada saat melahirkan, awalnya Emiliy merasa senang karena anaknya kalem dan gampang diatur. Namun sehari berlalu, ia heran kenapa anaknya tetap kalem-kalem saja, bahkan tak mau makan. Sampai hari ke-4 setelah lahir, ia makin kahwatir, dan akhirnya dibawa ke unit gawat darurat.
Pekerjaan Tuhan memang dahsyat, semua serba mendadak, Emily bisa saja tepat mendapat seorang dokter specialis untuk menangani anaknya. Hasil diagnosa sementara tidak bagus. Ketakutan Emily terbukti, oleh karena organ utama si baby terganggu, tim medis memberi “peringatan” pada Emily, bahwa anaknya bisa saja tak akan lama lagi hidupnya. Emily bingung, ia dan suaminya cuma bisa meresponi dengan keyakinan bahwa Tuhan pasti akan menolong! Keesokan harinya, mereka mendapat kabar bahwa anaknya mengalami gangguan genetik langka, Citrullinemia type 1!
Kondisi tersebut tentu sangat gak gampang bagi keluarga Emily, tapi tiap kali ada kesempatan bahkan ketika diwawancara di majalah kesehatan lokal, mereka dengan berani bersaksi bahwa keyakinan mereka pada Tuhan, itu yang membuat mereka tak takut untuk berharap. Fast forward tiga tahun kemudian, saat ini, walau banyak pengorbanan, namun dengan tetap disiplin, mereka bertiga bisa hidup bahagia dan gembira sampai hari ini.
Peringatan Yesus
Di halaman ke-119, ini Tuhan Yesus kembali mengingatkan kita untuk “Jangan takut, sebab Aku ada disini”. Kata yang sama selalu Tuhan Yesus ucapkan berkali2. Saat Ia pertama kali bertemu dengan para murid, Ia meminta mereka untuk tak takut melempar jala ke tempat yang dalam, dan benar betapa banyak ikan yang mereka tangkap. Kata yang sama juga Yesus sampaikan kepada kita semua hari ini, agar kita “jangan takut”, sebab sampai hari ini pun Ia masih bersama-sama dengan kita.
Semoga apapun persoalan dan tantangan yang kita alami, kita dapat dengan tetap menjalaninya dengan hati gembira, dan dengan penuh semangat, sebab hanya dengan tetap di dalam Yesus, kita punya masa depan yang penuh dengan pengharapan.