Refleksi Harian Katolik Epiphany. Halaman ke-34 dari 365 halaman dalam tahun 2018.
Ketika Yesus mendarat, Ia melihat sejumlah besar orang banyak, maka tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan kepada mereka, karena mereka seperti domba yang tidak mempunyai gembala. Lalu mulailah Ia mengajarkan banyak hal kepada mereka. (Markus 6: 34)
Pada bacaan hari ini kita dapat melihat raja Salomo yang tidak mengutamakan kepentingan diri sendiri, melainkan kepentingan umat Tuhan. Ia meminta hikmat membedakan yang baik dan yang jahat agar dapat menghakimi dan memimpin umat Tuhan.
Hal yang sama juga kita temukan pada bacaan Injil. Yesus, yang mencari tempat yang sunyi untuk beristirahat, hati-Nya tergerak oleh belas kasih dan menghabiskan hari itu untuk mengajarkan banyak hal kepada sejumlah besar orang yang mengikuti-Nya melalui jalan darat.
Salomo dan Yesus adalah panutan bagi kita. Kita dipanggil untuk mengasihi sesama kita, mengutamakan kepentingan orang lain, terutama orang-orang yang Tuhan percayakan kepada kita: pasangan, anak, orang tua, karyawan, murid, kaum lemah dan miskin. Apakah kita rajin berdoa bagi mereka? Adakah kita berkorban atau berpuasa bagi kepentingan mereka?
Di refleksi harian Katolik Epiphany halaman ke-34 ini, marilah kita minta kepada Yesus hati yang berhikmat, hati yang mudah tergerak oleh belas kasihan. Marilah kita juga minta keberanian untuk berkorban bagi orang-orang yang telah Tuhan tempatkan dalam hidup kita.
Tuhan memberkati niat dan usaha kita hari ini.