Refleksi Harian Katolik Epiphany. Halaman ke-90 dari 365 halaman dalam tahun 2018.

 

“Ia telah bangkit. Ia mendahului kamu ke Galilea; di sana kamu akan melihat Dia, seperti yang sudah dikatakan-Nya kepada kamu.” (Markus 16:6-7)

Tuhan Yesus yang telah bangkit, dapat ditemui di Galilea, bahkan dikatakan Tuhan Yesus telah mendahului para muridNya yang Ia tugaskan untuk kesana. Membaca tempat pilihan Yesus aneh juga, kok malah Galilea? Kenapa tidak di Gereja terdekat? Atau di bait Allah saja?

Galilea adalah tempat asal para murid sebelum mereka bertemu dan pergi bersama Tuhan Yesus untuk mewartakan kabar gembira. Dengan kata lain, Galilea adalah tempat hidup para murid, tempat kerja cari uang dan tempat kesibukan mereka sehari-hari. Justru ditempat kesibukan mereka itu mereka pertama kali dipanggil oleh Tuhan Yesus. Di tempat yang sama, mereka juga menjumpai Tuhan Yesus yang telah bangkit dari mati.

Tuhan Yesus ingin mengingatkan kita, bahwa kita bisa menemukan Tuhan bukan cuma di tempat2 ibadah, tetapi juga di “Galilea” kita masing2.

Jadi, Galilea bisa berarti tempat kesibukan kita sehari2 atau tempat kerja. Galilea kita juga bisa berarti rumah dan keluarga.

Seringkali kita lebih mudah penginjilan kepada orang-orang yang tidak kita kenal, daripada ke keluarga kita sendiri.

Sebuah pengalaman pribadi, sewaktu saya sharing tentang Kitab Suci kepada orang tua, pasti akan diledek, “waahh sekarang udah pinter ngomong bible, dulu kamu waktu kecil bla bla…” Semenjak itu saya tidak berani lagi ngomong Kitab Suci pada mereka.

Sebaliknya juga, salah satu kenalan saya yang aktif pelayanan di rayon Gereja, ternyata anaknya adalah gay. Akhirnya dia lebih memilih untuk putus hubungan sama sekali dengan anaknya, karena anaknya dianggap keras kepala dan menjadi noda keluarga.

Refleksi harian Katolik Epiphany halaman ke-90 mengingatkan kita bahwa ini adalah saatnya agar kita kembali ke Galilea, yaitu kembali ke keluarga kita masing-masing. Mulailah penginjilan dari rumah terlebih dahulu.