Refleksi Harian Katolik Epiphany. Halaman ke-124 dari 365 halaman tahun 2019.

 

Firman Allah makin tersebar, dan jumlah murid di Yerusalem makin bertambah banyak; juga sejumlah besar imam menyerahkan diri dan percaya. (Kis 6: 7)

Kawan saya yang seorang pewarta pernah bercerita tentang kejadian aneh yang dia alami. Seminggu sebelum berangkat pelayanan ke kota lain, ia mengalami kecelakaan di jalan. Sewaktu mau belok U-turn ada sesuatu yang menabrak mobilnya dari sisi kiri. Pintu mobilnya penyok karena tabrakannya cukup kencang. Anehnya saat turun dari kendaraan tidak ada apa atau siapapun di situ.

Cerita di atas ini cukup sering saya dengar, dimana ada kejadian yang seolah-olah menghalangi seorang yang mau melayani memberitakan Firman Tuhan. Tidak semua cerita ini aneh, ada yang mengalami ribut besar di keluarga, ada juga yang mengalami sakit cukup parah sebelum ia melayani.

Pewartaan Firman Allah itu merupakan tugas setiap umat Kristiani, ini tugas yang sangat penting. Meski tidak semua orang bakal berkotbah di depan umat, kita semua diminta mensharingkan Firman dalam perjalanan hidup sehari-hari. Kuasa Firman mampu membalikkan hati dan membawa orang ke dalam pertobatan. Sebegitu pentingnya tugas ini, iblispun punya banyak cara untuk menghalangi Firman ini tersebar.

Di refleksi harian Katolik Epiphany halaman ke-124 ini, kita melihat di kedua bacaan harian bahwa Tuhan menyertai para muridNya dalam tugas pewartaan mereka. Ia mampu membantu kita mengalahkan halangan apapun, baik itu masalah praktis, maupun topan badai sehingga kita, dan Firman Allah sampai pada tujuannya – ke hati orang-orang yang membutuhkan Tuhan.