Refleksi Harian Katolik Epiphany. Halaman ke-97 dari 365 halaman dalam tahun 2018.

 

“…Sebab tidak mungkin bagi kami untuk tidak berkata-kata tentang apa yang telah kami lihat dan yang telah kami dengar.”  (Kisah Para Rasul 4:20)

 

Pernah anda mengalami peristiwa menarik dalam hidup anda sehingga anda begitu bergelora ingin cerita? Pasti pernah dong. Misalnya saat baru dapat promosi, baru beli mobil baru atau dapat travelling gratis karena menang raffle ?.

Itu baru hal biasa yang banyak orang sudah tidak tahan ingin cerita, apalagi membayangkan para Rasul yang melihat dan mengalami sendiri betapa luar biasa hidup mengandalkan Yesus Kristus! KuasaNya saat Ia hidup, disiksa sengsara dan wafat di kayu salib, bangkit mengalahkan maut?!

Tidak heran para Rasul berani mengatakan (walau harus berhadapan dengan Mahkaman Agama) bahwa tidak mungkin tidak menyampaikan dan membagikan kabar gembira yang Yesus sudah berikan. Mulut terasa ada yang mengganggu, gatal, rasanya pengen cerita tentang kebesaranNya.

Refleksi harian Katolik Epiphany halaman ke-97, apakah anda dan saya berani menceritakan pengalaman indah yang anda dan saya alami bersama Kristus kepada orang banyak? Walaupun mungkin situasinya tidak begitu mendukung atau awkward?

Baru-baru ini saat selesai shift di kantor, saat sedang berjalan menuju ke parkiran, saya bertemu dengan beberapa manager diatas saya yang sedang break dan merokok bersama. Mereka sambil bercanda bilang “iya nih susah stop rokok. O ya saya dengar kamu dulu perokok?”. Saya tersenyum dan bertanya, Apakah anda mau stop? Mereka mengangguk. Dan saya lanjutkan, “Jesus Christ made me able to stop smoking. Do u believe Him? If yes, let’s pray together now”.

Bisa anda tebak? Ada yang mau? NOPE. Do I feel sad? Of course (dari nama-nama mereka orang bisa tebak mereka adalah orang Kristen) tidak ada satupun yang mau berdoa bersama. Namun, nama Tuhan Yesus dan kebesaranNya sudah saya wartakan! Pilihan di tangan mereka.

Mari kita berani mewartakanNya. Tuhan memberkati