Refleksi Harian Katolik Epiphany. Halaman ke-252 dari 365 halaman dalam tahun.

 

Sekarang diperdamaikan-Nya, di dalam tubuh jasmani Kristus oleh kematian-Nya, untuk menempatkan kamu kudus dan tak bercela dan tak bercacat di hadapan-Nya. (Kolose 1:22)

Satu hari di pagi-pagi buta seperti jam 2-3 am beberapa saat setelah saya gagal ujian sidang?, saya terbangun dan stress. Alm. mami (waktu itu masih hidup) datang ke kamar dan ajak saya ngobrol serta doa bersama. Saya ingat ucapannya “Mami gak perlu deh liat kamu wisuda yang penting mami bisa lihat kamu lulus. Coba lagi, bangkit lagi, pasti ada jalan” . Sebulan kemudian saya maju sidang lagi dan puji Tuhan saya lulus. Mami suka cita sekali, saya pun tak kalah gembiranya. Namun menjelang saya wisuda, mami pulang ke rumah Bapa. Apa yang ia ucapkan pagi2 itu, tidak akan pernah saya lupa. Ia bukan orang tua yang tidak pernah marah kepada saya, bukan juga orang tua yang gampang kasih uang ke anak2nya, bukan juga orang tua yang suka bawa anak-anaknya jalan-jalan keluar kota atau luar negeri. Tapi dia salah satu orang tua yang menanamkan pengertian pentingnya doa dan arti keselamatan hanya ada di dalam nama Yesus.

Buat saya kepergian orang tua saya, menjadikan saya cambuk untuk bangkit, sakit namun memberkati.

Hari ini gereja Katolik merayakan St Petrus Klaver, seorang pastor yang berasal dari Spanyol namun memilih melayani para budak dari Africa. Saking akrab dan aktifnya beliau di dalam melayani para budak tersebut, ia bahkan beberapa kali mendapat perlakuan bagai budak. St Petrus Klaver juga tidak sungkan2 untuk ber argumentasi dengan para majikan dalam upayanya melayani para budak tersebut dan make sure para budak in good condition. Ia melayani dan mewartakan Injil Yesus kepada para budak tersebut sampai akhir hayatnya, dan ia dikenal dengan sebutan “bapak para budak kulit hitam”

Refleksi Harian Katolik Epiphany halaman ke-252, mari kita renungkan sungguh kutipan pagi ini dari St Paulus kepada umat di Kolose yang mengingatkan anda dan saya bahwa demi menyelamatkan anda dan saya, seseorang kehilangan nyawaNya! Namun “kematian Nya menghasilkan keselamatan. Membuat kita manusia dari merah seperti kirmizi menjadi putih seperti salju. Anda dan saya di selamatkan oleh Sang Kabar Gembira, Yesus Kristus! Pertanyaan untuk anda dan saya; apa arti pengurbanan Yesus di kayu salib? Apa dampak nya dalam hidup anda dan saya? Sudahkah kita sungguh menjaga hidup kita di dunia ini sebagai tanda ucapan syukur kita atas pengurbanan Nya?

Tuhan memberkati