BERDOA UNTUK PELAYANANNYA
Refleksi Harian Katolik Epiphany. Halaman ke-192 dari 365 halaman dalam tahun.
Melihat orang banyak itu tergeraklah hati Yesus oleh belas kasih kepada mereka, karena mereka lelah dan terlantar seperti domba yang tidak bergembala. Maka kata Yesus kepada murid-murid-Nya, “Tuaian memang banyak, tetapi sedikitlah pekerjanya. Karena itu mintalah kepada tuan yang empunya tuaian, supaya ia mengirimkan pekerja-pekerja untuk tuaian itu”. (Matius 9:36-38).
Waktu Yesus bersabda kepada para murid-Nya tentang kurangnya pekerja, saat itu para murid masih belum punya keberanian untuk mengajar , barulah ketika Roh Kudus turun atas mereka, mereka menjadi pewarta ulung yang tak hanya berani, bahkan rela mati sebagai martir demi mewartakan ajaran-ajaran Yesus.
Saat sekarang ini pun gereja masih mengalami kekurangan pekerja baik imam, rohaniawan maupun pekerja awam, hal ini menyebabkan kasih Tuhan yang begitu melimpah ruah kurang dapat tersalurkan kepada mereka yang membutuhkan.
Hari ini gereja memperingati santo Benediktus seorang imam pendiri ordo Benediktin, ordo petapa yang juga dikenal sebagai kakak dari Santa Skolastika. Biara mereka berdua berdekatan disebuah pegunungan di Italia 50 mil di sebelah timur kota Roma.
Suatu waktu saya dan teman-teman sempat singgah di monastry Benediktin di Subiaco dalam perjalanan dari San Giovanni Rotondo tempat Padre Pio, menuju kota Roma. Terkagum kami melihat monastry tersebut didirikan di kaki gunung dan tempat para rahib bertapa, tempat yang sakral dimana mereka menggunakan waktunya untuk bertapa, berdoa untuk umat manusia yang berdosa agar mereka mendapatkan keselamatan. Sebuah doa para benediktin, “Hati kita ibarat bejana yang kosong dari pikiran-pikiran dan hal-hal intelektual, dengan memberikan ruang itu kosong, maka Tuhan akan mengisi-Nya dengan kebaikan-kebaikan yang berasal dari Dia yang melimpah ruah dengan kasih kontemplatif-Nya”.
Di refleksi harian Katolik Epiphany halaman ke-192 ini, sebuah ajakan Tuhan Yesus kepada para murid, juga pada kita, anda dan saya untuk berdoa seperti para rahib Benediktin yang berdoa agar Tuhan mengirimkan pekerja-pekerja untuk berkarya di ladang Tuhan. Seperti moto para Benediktin “Ora et Labora”, berdoa dan bekerja, mari kita yang sudah menerima Roh Kudus, sambil berdoa ikut berpartisipasi bekerja di ladang Tuhan melalui talenta yang Tuhan berikan, melalui kerendahan hati dan hati yang bersih dari hal yang tidak baik (seperti iri hati, rasa benci seperti orang Farisi terhadap Yesus).
Selamat melayani di ladang Tuhan. Amin.