Refleksi Harian Katolik Epiphany. Halaman ke-198 dari 365 halaman dalam tahun 2018.

 

“Yesus mengecam kota-kota yang tidak bertobat” (Matius 11:20)

 

Di internet, apabila kita melihat foto-foto kota yang dikecam oleh Tuhan Yesus hari ini, yaitu kota Khorazim, Betsaida, dan Sidon, sudah tinggal puing-puingnya saja. Apabila kita melihat puing-puing tersebut, terlihat bekas reruntuhan kota yang besar pada masa dulunya.

Buat kita yang tinggal di kota besar, tak sulit membayangkan kehidupan di kota itu. Sering kali didominasi oleh kepentingan bisnis, untung/rugi. Pola pikir materialistis sering kali membuat orang susah untuk mempraktekkan agamanya. Contohnya, karena tuntutan kerja, akhirnya orang-orang masih sibuk kerja di hari yang dikhususkan Tuhan untuk istirahat dan ke Gereja (Lord’s day).

Bagaimana dengan pengalaman kita masing-masing? Apakah hidup kita sendiri lebih diwarnai dengan kesibukan kerja, harta duniawi, dan kekayaan? Kita harus berhati-hati, sebab dengan pola pikir demikian, tak satupun harta tersebut menyelamatkan jiwa kita di kemudian hari.

Salah seorang saudara dekat saya, karena terlalu sibuk kerja, akhirnya menjadi stress dan jatuh sakit, ujung-ujungnya malah tak bisa menikmati hasil kerjanya. Uang yang tersisapun habis semua karena biaya rumah sakit.

Refleksi harian Katolik Epiphany halaman ke-198 ini mengajak kita untuk bersama-sama menyadari: uang adalah bagian ciptaan Tuhan yang diberikan kepada kita sebagai berkat. Jangan sampai kita menjadi hamba dari uang, yang bisa-bisa membuat kita sengsara. Sudah seharusnya uang yang kita kumpulkan kita gunakan untuk melayani Tuhan kembali, dan untuk melayani keluarga atau sesama.