HAPPY MOMENTS PRAISE GOD
SAD MOMENTS PRAISE GOD

Refleksi Harian Katolik Epiphany. Halaman ke-199 dari 365 halaman dalam tahun.

 

“Lalu Yesus mulai mengecam kota-kota yang tidak bertobat, sekalipun di situ Ia paling banyak melakukan mujizat-mujizat-Nya” Mat 11:20

 

Apakah saat ini hidup Anda baik-baik saja? Mungkin ada masalah-masalah kecil tetapi semua bisa terkendali. Bahkan banyak hal-hal baik dan mujizat-mujizat Tuhan terjadi. Pertanyaannya sekarang adalah apakah situasi yang enak ini membuat Anda lebih beriman dan dekat pada Tuhan? Atau perlahan tetapi pasti kita malah meninggalkan Tuhan karena keenakan dan tidak butuh Tuhan lagi karena keadaan baik-baik saja?!

Itu yang terjadi di bacaan Injil hari ini di mana Tuhan Yesus mengecam kota-kota di mana Ia mengadakan begitu banyak mujizat. Tetapi bukannya semakin percaya dan mendekatkan diri pada Tuhan, mereka semakin jatuh ke dalam dosa.

Manusia pada umumnya merasa tidak perlu Tuhan lagi ketika keadaan enak dan tenang-tenang saja. Tetapi coba ketika banyak masalah dan tidak ada jalan keluar. Pasti tiba-tiba kita jadi sering berdoa, atau tiba2 sering datang ke gereja, rajin datang ke persekutuan doa, rajin baca Firman, doa rosario, …

Ternyata keadaan yang enak dan penuh mujizat itu tidak menjamin kita semakin bertumbuh dalam Tuhan.

Ada cerita seorang anak yang selalu diajak ke rumah neneknya setiap Minggu. Anak ini senang sekali karena Neneknya selalu memberi sesuatu. Dari boneka, mainan, makanan kesukaannya, baju2 yang cantik, dst. Sampai pada suatu hari si anak datang dan Neneknya tidak memberikan apa-apa. Si anak sangat kecewa dan marah dan berkata pada orangtuanya bahwa dia tidak mau datang ke rumah Nenek lagi karena tidak dikasih apa-apa. Si Nenek menjadi sedih karena si anak lebih mau hadiah-hadiah daripada bertemu dengannya.

Mungkin seperti itulah kota-kota yang dikecam Yesus. Mereka mengalami mujizat-mujizat Yesus tetapi mereka tidak sadar bahwa yang terpenting bukan mujizat nya tetapi Tuhan Yesusnya!

Di refleksi harian Katolik Epiphany halaman ke-199 ini, kita diingatkan bahwa mujizat tidak menjamin iman kita. Apalagi bila kita lupa kepada Siapa yang memberi mujizat tersebut.

Bila kita di posisi sang Nenek tentu kita akan senang sekali bila si cucu datang berkunjung karena gembira bertemu dengan kita dan bukan senang karena “barang-barang” yang diberikan. Maka alangkah baiknya bila kita tetap datang pada Yesus apapun situasi kita. Baik ketika banyak mujizat terjadi, maupun ketika kita merasa tidak ada yang baik yang sedang kita alami.

Maukah Anda tetap setia pada Tuhan Yesus apapun situasi yang Anda alami saat ini?