Refleksi Harian Katolik Epiphany. Halaman ke-353 dari 365 halaman dalam tahun.
Lalu kata Zakharia kepada malaikat itu, “Bagaimanakah aku tahu bahwa hal ini akan terjadi? Sebab aku sudah tua, dan istriku pun sudah lanjut umurnya.” (Lukas 1:18). Silahkan baca bacaan injil selengkapnya di Lukas 1:5-25.
Perikop bacaan injil hari ini menceritakan tentang saat malaikat Gabriel menyampaikan berita mengenai kelahiran Yohanes kepada Zakharia yang meragukan berita itu karena istrinya Elizabeth mandul dan mereka sudah tua. Ketidakpercayaan Zakharia menyebabkan dirinya menjadi bisu sampai bayi Yohannes lahir.
Pekerjaan Allah tidak selalu dapat dipahami oleh pikiran manusia yang terbatas. Hanya yang mau percaya sepenuhnya pada-Nya dan yang mempunyai sikap takut akan Allah bisa mengatakan “ya” pada panggilan Allah.
Dalam kehidupan sehari-hari kadangkala kita “terpaksa” menomorsekiankan Tuhan karena kebutuhan-kebutuhan duniawi yang harus kita penuhi. Tuntutan keluarga, pekerjaan, kebutuhan lain kita utamakan padahal semua itu berasal dari Tuhan yang seharusnya kita syukuri. Kalau kita mau merefleksikan diri di hadapan Tuhan, kita sebenarnya bukan apa-apa, tapi sangatlah berharga di mata Tuhan. Kapan kita akan menghormati Tuhan dan menyenangkan hati Tuhan?
Penyesalan yang keluar dari orang yang sudah diambang ajal adalah bukan terhadap apa yang mereka sudah perbuat tetapi apa yang belum mereka perbuat! Apakah anda dan saya mesti menunggu teguran Tuhan seperti Zakharia yg menjadi bisu karena meragukan rencana Tuhan bagi dia dan keluarganya?
Refleksi harian Katolik Epiphany halaman ke-353 ini mengajak kita untuk bisa menerima dan melaksanakan kehendak Allah pada diri kita supaya dapat menyenangkan hatiNya. Kadang kita sudah peka bahwa Allah menghendaki kita untuk berjalan ke satu arah, tetapi kita kalah karena tarikan kepentingan keluarga atau egoisme.
Dalam masa adven ini marilah kita mempersiapkan diri menyambut kanak-kanak Yesus dengan menyadari bahwa tujuan hidup kita adalah bersatu dengan sang sumber Kasih. Mari hindarkan diri kita dari ikatan pada hal-hal yang menghambat kita untuk melakukan hal itu. Amin.