Refleksi Harian Katolik Epiphany. Halaman ke-79 dari 365 halaman dalam tahun 2018.

 

Kemudian datanglah bangsa itu mendapatkan Musa dan berkata: “Kami telah berdosa, sebab kami berkata-kata melawan TUHAN dan engkau; berdoalah kepada TUHAN, supaya dijauhkan-Nya ular-ular ini dari pada kami.” Lalu Musa berdoa untuk bangsa itu. (Bilangan 21:7)

 

Menarik melihat perjalanan bangsa Israel. Sudah dibebaskan dari penjajahan malah bersungut-sungut dan mau memilih kembali jadi budak, yang penting tidak kelaparanlah, ada tempat tinggallah, macam-macam deh. Dan bacaan pertama pagi ini mengingatkan akan salah satu kejadian dimana bersungut-sungutnya bangsa Israel membuat mereka mengalami ujian dari Allah. Saat mengalami ini semua, mereka kemudian mengakui kesalahannya dan meminta melalui perantaraan Musa, agar Allah mengampuni. Allah kembali membuka jalan, yaitu dengan memandang ular tembaga yang diangkat tinggi diatas kayu, mereka yang tergigit ular tedung akan tetap selamat dengan memandang ular tembaga tersebut.

Masa Prapaskah bukan satu-satunya momen yang baik untuk menyadari kelalaian dan kebodohan-kebodohan yang pernah anda dan saya lakukan. Namun ini adalah momen terbaik karena anda dan saya diajak menyelami karya terbesar penyelamatan Allah terhadap dunia ini.

Kunci mengalami penyelamatan tersebut ada di dalam ucapan Yesus sendiri pada Injil pagi ini. Di ayat 24 dikatakan ”Karena itu tadi Aku berkata kepadamu, bahwa kamu akan mati dalam dosamu; sebab jikalau kamu tidak percaya, bahwa Akulah Dia, kamu akan mati dalam dosamu.”

Refleksi harian Katolik Epiphany halaman ke-79, apa benang merah dari bacaan-bacaan hari ini? Orang-orang Israel diselamatkan ketika PERCAYA bahwa ada keselamatan saat memandang ular tembaga yang digantung oleh Musa sesuai petunjuk Allah. Yesus menyemangati anda dan saya untuk PERCAYA bahwa Ia adalah Allah! Jadi, kata kuncinya adalah PERCAYA! _Apakah anda dan saya PERCAYA bahwa Yesus adalah Anak Allah yang mampu menyelamatkan kita?_ Tuhan memberkati