Refleksi Harian Katolik Epiphany. Halaman ke-58 dari 365 halaman dalam tahun 2018.
Marilah, baiklah kita berperkara! — firman TUHAN — Sekalipun dosamu merah seperti kirmizi, akan menjadi putih seperti salju; sekalipun berwarna merah seperti kain kesumba, akan menjadi putih seperti bulu domba. (Yesaya 1:18)
Kutipan ayat di atas menyambung gambaran nabi Yesaya atas bangsa Israel yang memberontak kepada Allah. Mereka meninggalkan Tuhan, menista Yang Mahakudus, Allah Israel, dan berpaling membelakangi Dia.
Sungguh patut kita bersyukur pada Allah atas kasihNya yang luar biasa bagi kita. Ia Allah yang panjang sabar, mau berperkara dengan kita umatNya. Ia memberi kita kesempatan sekali lagi untuk mendapat pembebasan dari merahnya dosa-dosa yang telah kita perbuat.
Lebih dari sepuluh tahun lalu, saat saya pertama kali mendengar ayat ini melalui sebuah lagu rohani, hati saya kurang percaya. Namun seiring berjalannya waktu, saya belajar mengenal hati Yesus yang maha rahim. Setiap kali saya mengalami pengampunan dariNya, sukacita atas pengampunan tersebut tak dapat diuraikan dengan kata-kata. Kotornya dosa-dosa manusia diampuniNya melalui sakramen tobat. Hal-hal yang manusia pandang tidak layak mendapat pengampunan, Tuhan mau dan sanggup ampuni, walau tak jarang manusia sendiri yang masih belum mengampuni diri sendiri sehingga tidak mau menerima kemerdekaan yang Tuhan berikan. Allah kita tidak memandang kita orang berdosa dengan nilai yang kurang. Ia membenci dosa yang kita perbuat, tapi Ia sungguh tetap mengasihi manusia yang Ia ciptakan menurut gambar dan rupaNya sendiri.
Di refleksi harian Katolik Epiphany halaman ke-58 ini, marilah kita bersihkan diri kita, berhenti berbuat jahat, marilah bertobat. Kita berdoa kepada Bapa untuk memulihkan relasi kita denganNya sehingga kita kembali dilayakkan untuk menjadi putera-puteriNya.