Refleksi Harian Katolik Epiphany. Halaman ke-86 dari 365 halaman dalam tahun 2018.
“Tetapi tidak ada seorangpun dari antara mereka yang duduk makan itu mengerti, apa maksud Yesus mengatakan itu kepada Yudas.” (Yohanes 13:28)
Kutipan ayat di atas diambil dari perikop ketika Yesus sedang makan & bercakap-cakap dengan murid-muridNya. Yesus memberitahukan kepada mereka mengenai siapa yang akan menyerahkanNya. Mereka mendengarkan perkataan Yesus & melihat apa yang terjadi, namun mereka tidak mengerti maksud Yesus.
Saya jadi bertanya-tanya dalam hati ketika sedang mempersiapkan refleksi harian Katolik ini, apabila saat itu mereka mengerti, apakah yang akan mereka lakukan? Menghentikan Yudaskah? Menyembunyikan Yesuskah? Apakah ceritanya akan menjadi beda?
Seringkali saya seperti para rasul dalam bacaan injil di atas, ketika saya berada di “lokasi atau situasi tertentu” yang tidak saya mengerti sepenuhnya apa yang sedang terjadi, saya malah bersikap seperti Yudas yang terseret oleh “godaan” dan saya menjadi “sok tahu tapi bingung” seperti Petrus.
Namun di refleksi harian Katolik Epiphany halaman ke-86 ini, saya diingatkan bahwa keterbatasan kita sebagai manusia untuk dapat mengerti maksud hati Tuhan tidak akan dapat menghentikan cintaNya ataupun menggagalkan rencanaNya dalam hidup kita. “God is always in control!”
Walaupun banyak hal yang tidak kita mengerti, mari kita terus belajar mengambil sikap seperti Yohanes, yang tetap memilih untuk tinggal di dekat Yesus (sampai pada saat Yesus disalibkan) sehingga kita bisa melihat bagaimana Allah bekerja & dipermuliakan lewat setiap kejadian dalam hidup kita.