Refleksi Harian Katolik Epiphany. Halaman ke-219 dari 365 halaman dalam tahun 2018.

 

Tetapi ketika dirasanya tiupan angin, takutlah ia dan mulai tenggelam lalu berteriak: “Tuhan, tolonglah aku!” Segera Yesus mengulurkan tangan-Nya, memegang dia dan berkata: “Hai orang yang kurang percaya, mengapa engkau bimbang?” (Matius 14: 30-31)

 

Saya enggak seneng nonton film horror tapi sekali-sekali suka iseng nonton film tentang zombie. Lucunya hampir di setiap film zombie ada saja satu orang memutuskan untuk pisah dari grup mereka dan malah jalan sendirian. Kalo dipikir-pikir kan bodoh, bukankah kita lebih aman bertempur melawan zombie kalau rame-rame?

Saya coba melihat alasan mereka memisahkan diri dan ternyata sering karena mereka tidak percaya akan keputusan yang dibuat grup. Kadang juga karena mereka tidak percaya kalau orang-orang di grup itu mau atau bisa melindungi mereka.

Di bacaan Injil hari ini Santo Petrus mulai berjalan diatas air mendekati Yesus dengan iman. Karena ketakutan, ia mulai bimbang dan tenggelam.

Iman Petrus berubah dari kuat menjadi goyah. Mirip dengan kisah film2 zombie, kadang iman kita goyah oleh karena dua keraguan umum.

Pertama, kita ragu kalau Tuhan mampu menyelamatkan kita. Masalah dan ancaman hidup sungguh besar dan tidak sanggup kita atasi sendiri. Maka kita berpikir, mungkin masalah ini terlalu besar bagi Tuhan sekalipun.

Kedua, kita ragu kalau Tuhan mau menyelamatkan. Kita mulai berpikir akan dosa dan kelemahan kita dan ragu kalau Tuhan punya niat untuk membantu kita.

Refleksi harian Katolik Epiphany halaman ke-219 ini mengingatkan kita kembali kalau Tuhan adalah Allah yang mau dan mampu menyelamatkan, membantu dan membuat mujizat dalam hidup kita, seperti janjiNya yang setia kepada orang Israel di kitab Yeremia hari ini. Maukah kita percaya akan FirmanNya?