Refleksi Harian Katolik Epiphany. Halaman ke-1 dari 365 halaman dalam tahun 2018.

 

TUHAN menyinari engkau dengan wajah-Nya dan memberi engkau kasih karunia. TUHAN menghadapkan wajah-Nya kepadamu dan memberi engkau damai sejahtera. (Bilangan 6:25-26)

 

Bacaan pertama di refleksi harian Katolik pagi ini sesungguhnya ingin mengingatkan bahwa manusia memiliki keterbatasan di dalam mengasihi sesama dan membawa damai kepada orang-orang di sekelilingnya.

Betul bahwa Roh Allah sudah ada di dalam diri kita semua sejak awal penciptaan (ingat hembusan Roh Nya membuat gundukan tanah menjadi hidup). Namun ada satu komitmen yang sering terlupakan, apakah itu? Tuhan Allah SUDAH memancarkan TerangNya, SUDAH membagikan Kasih KaruniaNya, SUDAH mengirimkan Damai SejahteraNya. Yang dibutuhkan hanyalah kerjasama manusia untuk menyambutnya dan menerimanya dengan sukacita!

Bacaan Injil menegaskan bahwa Allah tidak berhenti & terus aktif berusaha dekat dengan umatNya, yaitu melalui kehadiran AnakNya ke dunia, dalam diri Yesus. Sang Kasih dan Sang Damai tersebut menjadi nyata dan visible karena umumnya manusia butuh bukti. Bahkan Yesus tidak hanya hadir, namun juga ‘.. Ia diutus untuk menebus mereka’ (Galatia 4:5 bacaan kedua hari ini). Satu perintahNya, Ia inginkan anda & saya memberkati orang lain dan membawa damai, sehingga kehadiran Allah nyata di sekitar kita semua.

Refleksi harian Katolik Epiphany halaman ke-1, selamat tahun baru 2018! Gereja memperingati Hari Perdamaian Sedunia dan Hari Raya Santa Maria Bunda Allah. Imagine, jika setiap dari kita setuju untuk mewujudkan perdamaian dimana pun kita berada tahun 2018 ini, tidakkah berarti kita memperlihatkan Terang Kristus yang bersinar di dalam diri kita? Tidakkah ini juga membuat hati Ibu Maria bersukacita karena kita menunaikan tugas yang Allah berikan sebagaimana dirinya saat melahirkan Sang Juru selamat ke dunia? Tuhan memberkati.