Refleksi Harian Katolik Epiphany. Halaman ke-289 dari 365 halaman dalam tahun.

 

Sebab sebagaimana Yunus menjadi tanda bagi orang-orang Niniwe, demikian pulalah Anak Manusia akan menjadi tanda bagi angkatan ini. (Lukas 11:30). Silahkan baca selengkapnya bacaan Injil hari ini dari Lukas 11:29-32.

 

Kalau ratu Syeba mendatangi Raja Salomo karena tertarik pada hikmat Salomo, orang-orang Niniwe yang kafir mau bertobat setelah mendengar pemberitaan nabi Yunus. Tetapi yang terjadi dengan Yesus yang adalah Allah yang menjadi manusia, Dia malah ditolak oleh bangsa Yahudi. Padahal Yesus meneguhkan ajaran Kasih dalam kitab Taurat mereka.

Bagaimana dengan kita? Apakah kita akan seperti Ratu Syeba dan orang Niniwe yang mau bertobat dan mencari kebenaran? Atau seperti bangsa Yahudi yang menolak melihat kebenaran yang sudah ada di depan mata mereka?

Hidup ini penuh perjuangan. Melihat, menerima dan menjalankan hidup sesuai dengan kebenaran adalah perjuangan. Jalan menuju kebenaran sudah ditunjukkan, tetapi kadang kita menyerah ditarik oleh daya tarik jalan pintas yang menganggu konsentrasi kita berjalan di jalan kebenaran. Maukah kita seperti orang Niniwe yang mempunyai sikap hati terbuka dan mau menerima dan mempraktekkan ajaran Yesus tentang jalan kebenaran dan kasih?

Seperti refleksi harian Katolik kemarin, Allah telah mengundang kita untuk hidup di hadirat-Nya, sekarang tergantung kita apakah kita mau datang kepada-Nya dengan sikap rendah hati dalam pertobatan kita dan menjalankan perintah-perintah-Nya.

Refleksi harian Katolik Epiphany halaman ke-289 ini mengajak kita membuka hati dan pikiran kita untuk mau segera bertobat dari perilaku kita yang masih tidak berkenan kepada kehendak-Nya. Berjalan cepat diatas rel kebenaran tanpa harus seringkali berhenti di stasiun-stasiun ‘dosa’ yang cuma membuang waktu percuma, karena waktu yang Tuhan berikan kepada kita sudah tidak banyak. Marilah kita menjalani hidup seperti kereta cepat shinkansen yang berlari cepat, berhenti hanya di setasiun tertentu saja dan mencapai tujuan dengan singkat. Bapa kita di Surga sudah merencanakan rancangan yang indah bagi setiap orang yang percaya pada-Nya.