Refleksi Harian Katolik Epiphany. Halaman ke-183 dari 365 halaman dalam tahun 2018.

 

Lalu datanglah seorang ahli Taurat dan berkata kepada-Nya: “Guru, aku akan mengikut Engkau, ke mana saja Engkau pergi. (Matius 8:19)

 

Seorang pemuda berkata kepada pacarnya, ‘Sayangku, apapun kulakukan agar engkau bahagia.’

Sepuluh tahun berlalu dan sang pemuda kini menjadi sang suami. Ia berkata kepada istrinya, ‘Kenapa sih kamu suruh aku jaga anak terus? Aku kan udah capek kerja?’

Di belahan lain dunia ada seorang anak muda lain yang berdoa kepada Tuhan, ‘Terima Kasih Yesus untuk kasih-Mu yang menyelamatkan, izinkan aku melayaniMu kemanapun Kau kirim’

Sepuluh tahun berlalu, anak muda ini kini seorang pewarta terkenal. Ia berdoa kepada Tuhan, ‘Tuhan, kenapa sih aku harus melayani disana? Umatnya sedikit dan tiap kali kelihatan bosen dan engga nangkep, males aku’

Berjanji setia mudah sekali dilakukan saat kita ‘feeling good’ dan ada di ‘momen yang tepat.’ Ahli Taurat hari ini mungkin sangat terkesan dan terjamah oleh kotbah Yesus dan mau memulai perjalanannya untuk mengikuti Tuhan. Kitapun semua tentu punya saat-saat seperti ini. Akan tetapi Yesus tahu sifat manusia dimana tekad dan kesetiaan bisa berubah sesuai perasaan dan situasi.

Di refleksi harian Katolik Epiphany halaman ke-183, Yesus mengingatkan kita seperti apa jalan mengikuti Dia. Ada saatnya kita diutus untuk melakukan hal-hal yang sulit atau yang tidak sesuai harapan atau kehendak kita.

Pesan utama hari ini adalah supaya kita punya sikap hati yang rela turut melayani Kristus, dengan segala suka dukanya. Kita juga harus punya tekad untuk tidak lagi melihat ke belakang dan masa lalu.