Refleksi Harian Katolik Epiphany. Halaman ke-296 dari 365 halaman dalam tahun.

 

“KataNya lagi kepada mereka: “Berjaga-jagalah dan waspadalah terhadap segala ketamakan, sebab walaupun seorang berlimpah-limpah hartanya, hidupnya tidaklah tergantung dari pada kekayaannya itu.” ( Lukas 12:15 )

 

Sakit butuh uang, hidup sehatpun butuh uang untuk membeli makanan/vitamin. Sekolah butuh uang, mau usaha juga butuh modal, tidurpun butuh uang baik untuk sewa atau beli rumah. Di zaman sekarang ini, bagaimana mungkin kita bisa bertahan hidup tanpa uang/tabungan?

Ada seorang bapa yang kesepian dan sakit-sakitan di masa tuanya karena masa mudanya dihabiskan untuk mengumpulkan harta sehingga relasi dengan anak dan istrinya berantakan. Sayangnya bapa ini juga tidak memperhatikan kesehatan selagi muda. Saat ini dia memang bisa mencari dokter yang terbaik dan dirawat di RS kelas VVIP, namun hatinya kosong dan di akhir hidupnya justru banyak hal yg disesalinya. Apa yang dikejarnya di masa muda & segala yang dimilikinya hari ini tidak menjamin masa tuanya penuh bahagia..

Legacy/warisan/nilai kehidupan apa yang hendak kita bagikan pada orang-orang yang kita cintai? Harta duniawikah yang anak cucu kita butuhkan? Kita sering menjalani hidup dengan kekhawatiran akan hari esok sehingga lupa menikmati berkat di hari ini. ?

Lewat perikop di refleksi harian Katolik Epiphany halaman ke-296 ini, Tuhan mengingatkan bahwa hidup kita sepenuhnya ada di tanganNya. Apakah kekhawatiran dan ketidakpuasan akan hal-hal dunia menjadi alasan kita untuk berkarya hari ini? Atau hati yang bersyukur dan percaya pada penyertaanNya yang selalu ada pada langkah-langkah orang yang hidupnya mengandalkan Dia?

Selidiki hati kami & celikkan mata kami pada hal-hal yang membuat kami kaya di hadapanMu, Ya Tuhan ??