Refleksi Harian Katolik Epiphany. Halaman ke-57 dari 365 halaman dalam tahun 2018.

 

“Janganlah kamu menghakimi, maka kamupun tidak akan dihakimi. Dan janganlah kamu menghukum, maka kamupun tidak akan dihukum; ampunilah dan kamu akan diampuni.” (Lukas 6:37)

 

Suatu waktu saya sedang berjalan mau masuk ke kolam renang yang di sebelahnya ada gym, ada seorang anak muda yang tampak sehat dan bugar parkir di tempat parkir untuk orang ‘disabled.’ Saat anak muda itu berjalan ke arah gym, seorang bapak tua meneriaki dan memarahi dia karena parkir sembarangan. Anak muda itupun mengangkat bagian kaki kanan celana panjangnya. Ternyata ia memakai kaki buatan dan mobilnya saya perhatikan ada stiker ‘disabled.’ Ia berhak untuk parkir disitu!

Memang manusia cenderung mengukur, membandingkan dan ‘menghakimi’, pikiran dan perasaan seperti ini tidak dapat dihindari. Maksud Yesus mengajar kita untuk tidak menghakimi bukan supaya orang yang melanggar hukum dibebaskan saja atau semua murid di sekolah tidak usah dinilai dan diluluskan saja. MaksudNya adalah supaya kita jangan menghakimi apa yang ada di hati atau pikiran orang lain. Toh kita tidak bisa mengerti apa yang tidak bisa kita lihat.

Refleksi harian Katolik Epiphany halaman ke-57 ini mengajak kita untuk mengingat kembali pesan Yesus untuk tidak asal menghakimi dan menilai buruk sesama kita. Maukah kita juga menyatukan kehendak kita dengan Tuhan yang mengasihi dan mengampuni tanpa batas?