WHO ARE YOU TO JUDGE?
Refleksi Harian Katolik Epiphany. Halaman ke-177 dari 365 halaman dalam tahun.
Dalam khotbah di bukit, Yesus berkata, “Janganlah menghakimi, supaya kalian tidak dihakimi. Karena dengan penghakiman yang telah kalian pakai untuk menghakimi, kalian sendiri akan dihakimi. Dan ukuran yang kalian pakai untuk mengukur akan ditetapkan pada kalian sendiri. (Matius 7:1-2)
Pesan Yesus itu mengajarkan pada kita untuk berhati-hati dalam berpikir dan berkata-kata, karena kita dapat melakukan suatu tindakan sepertinya benar tapi sebenarnya salah di mata Tuhan. Tindakan menghakimi adalah sikap yang menganggap diri yang paling benar dan harus diikuti, padahal kita harus selalu ingat bawa kita sendiri tidak sempurna. Dan Yesus memperingatkan kita bahwa jika kita masih saja menghakimi orang lain maka kita pun akan dihakimi oleh-Nya.
Suatu ketika dalam sebuah pertemuan sel ada anggota yang tidak bisa hadir karena mau jalan-jalan. Spontan saja seorang bapak di tim tersebut berpikir kok ada orang yang lebih mementingkan lihat sesuatu ciptaan daripada mencari Sang pencipta? Apakah ngga bisa hari lain? Terus bersambung ke pikiran berikut, apa tidak sebaiknya mencari kebenaran karena kita tidak tahu berapa lama lagi kita diberi kesempatan untuk bisa menjalin relasi yg lebih baik dengan Tuhan? Pikiran tersebut kelihatannya benar, detik berikut bapak ini menyadari bahwa itu ternyata menghakimi, segera ia mohon ampun pada Tuhan karena ia merasa yg paling benar!
Reflesi harian Katolik Epiphany halaman ke-177 mengajak kita untuk tidak melihat kesalahan orang lain, karena kita bukanlah pribadi yang perfect. Janganlah menjadi orang yang munafik yang mampu melihat selumbar di mata saudara kita padahal kita tidak tahu ada balok dimata kita yang mestinya kita keluarkan.
“Ampunilah kami Tuhan atas penghakiman-penghakiman yang kami lakukan, kami serahkan diri kami untuk Kau bentuk menjadi pribadi yang lebih baik, yang dapat mengasihi-Mu dengan menjalankan perintah-perintah-Mu. Amin”