Refleksi Harian Katolik Epiphany. Halaman ke-239 dari 365 halaman dalam tahun 2018.
“Seorang nabi besar telah muncul di tengah-tengah kita, dan, “Allah telah mengunjungi umat-Nya.” (Lukas 7:16b)
Perikop injil Lukas hari ini menerangkan mujizat Yesus menghidupkan kembali seorang pemuda anak seorang janda di Nain, karena Yesus berbelas kasihan padanya.
Pernyataan spontan warga yang menyaksikan mujizat itu terjadi merupakan peneguhan bagi kita bahwa Yesus adalah Allah yang sudah hadir diantara bangsa Israel. Iman kita juga mengatakan demikian, Yesus adalah jalan, kebenaran dan hidup. Apakah kita sudah hidup di hadirat-Nya dan mengutamakan Tuhan di atas segala hal?
Hari ini gereja merayakan santa Monika, wanita kudus yang terus berdoa kepada Tuhan untuk pertobatan anaknya.
Seorang ibu katakan saja bernama Dina, mempunyai anak teenager bernama Dony yang jatuh dalam dunia narkotik. Ibu ini sangat menderita karena kelakuan anaknya. Tiap malam dia menunggu anaknya pulang hingga larut malam. Kalau malam itu Dony tidak pulang, maka Dina mengajak suaminya menelusuri jalan sekitar jalan yang biasa dilalui Dony atau sekitar rumah teman Dony. Kadang mereka temui Dony tertidur di tepi jalan, kadang mereka menerima telpon dari kantor polisi yang mengabarkan bahwa Dony mereka temukan disatu tempat dan sekarang ada di kantor polisi.
Seperti santa Monika, Dina tidak pernah berhenti berdoa, ia bahkan meminta tolong teman-temannya untuk bantu doa.
Tuhan rupanya mendengar doa Dina dan sekarang Dony sudah hidup normal bahkan sudah berkeluarga dan mempunyai penghasilan tetap untuk menghidupi keluarganya. Dina hidup bahagia karena Dony sudah bertobat, ikut jalan Tuhan. Dony sangat menghargai ibunya yang sangat gigih menariknya dari lumpur dosa melalui doa dan imannya kepada Tuhan.
Refleksi harian Katolik Epiphany halaman ke-239 ini mengajak kita untuk senantiasa setia pada Tuhan walau apapun yang terjadi pada diri kita saat ini. Tuhan yang sudah hadir dan menunjukkan kuasa-Nya bagi bangsa Israel saat itu adalah Tuhan yang sama dengan Tuhan yang senantiasa mengasihi kita saat ini.
Masalah apapun yang terjadi pada kita, anda dan saya, tidak akan luput dari belas kasihan-Nya pada kita. Satu saat masalah akan berlalu asalkan kita tetap mengutamakan Tuhan di atas yang lain.