Refleksi Harian Katolik Epiphany. Halaman ke-29 dari 365 halaman dalam tahun 2018.
“Mungkin Tuhan akan memperhatikan kesengsaraanku ini dan Tuhan membalas yang baik sebagai ganti kutuk orang itu pada hari ini.” (2 Samuel 16:12)
Bacaan refleksi harian Katolik Epiphany hari ini menceritakan bahwa raja Daud dikhianati Absalom putranya, sehingga ia melarikan diri keluar Yerusalem. Di tengah perjalanan, Daud dan tentaranya dilempari batu dan dikutuki oleh Simei orang dari suku Benyamin yakni suku dari Saul, raja yang digantikan Daud. Dalam keadaan terjepit dan dihina Daud masih menaruh harapannya kepada Tuhan Allahnya, bahkan Daud melarang anak buahnya menyakiti para pengutuknya karena ia takut dan hormat akan Allah.
Ada seorang hamba Tuhan yang mempunyai seorang anak yang cacat. Sebagai pewarta dia tidak pernah malu menceritakan keadaan keluarganya. Ia tidak meragukan panggilannya dan menuntut Tuhan untuk keadilan bagi keluarganya. Pewarta ini terus berkeliling mengajar dan mewartakan kabar sukacita keseluruh tempat yang bisa ia kunjungi.
Refleksi harian Katolik Epiphany halaman ke-29 ini mengajarkan kepada kita sebagaimana Daud dan pewarta tersebut bisa tetap setia dan selalu menaruh harapan yang besar pada Tuhan walaupun dalam keadaan yang kurang baik.
Iman kita, anda dan saya, harus tetap kepada-Nya karena Tuhan Yesus sendiri yang mengajak kita mengikuti jalan-Nya, jalan kebenaran dan hidup. Selebihnya, perasaan suka dalam hidup ini bisa dipandang sebagai bonus, sedangkan duka adalah keadaan yang dapat membuat kita punya kemampuan bertahan dan setia pada-Nya. Amin.