Refleksi Harian Katolik Epiphany. Halaman ke-211 dari 365 halaman dalam tahun 2018.
“Bangsa yang jahat ini, yang enggan mendengarkan perkataan-perkataan-Ku, yang mengikuti kedegilan hatinya dan mengikuti allah lain untuk beribadah dan sujud menyembah kepada mereka, akan menjadi seperti ikat pinggang ini yang tidak berguna untuk apapun.” (Yeremia 13:10)
Sungguh menarik melihat konsep refleksi harian Katolik hari ini. Baik dalam Perjanjian Lama dimana Allah mendidik nabi Yeremia dan dalam Perjanjian Baru dimana Yesus mengajarkan kepada para MuridNya, keduanya menggunakan perumpamaan.
Dalam nubuat nabi Yeremia, diumpamakan ikat pinggang yang disimpan di antara batu-batu dekat sungai dan dalam Injil mengenai biji sesawi. Yang satu menggambarkan kesia-siaan hidup di luar Allah dan yang lain hidup bersama Allah memberi kehidupan dan kenikmatan bagi orang lain.
Kemarin kami para Katekis bersyukur boleh berkumpul bersama dan menerima pengajaran yang luar biasa dari romo moderator kami di Sydney ini dan seorang Katekis lainnya. Salah satu hal yang sungguh berkesan bagi saya saat imbauan dari Romo kami seputar langkah-langkah mana yang paling penting dalam mencari kebenaran sejati, yaitu memiliki iman kepada Yesus dan Gereja Katolik terlebih dahulu, diikuti dengan perbuatan kasih dalam memperlihatkan iman tersebut. Ini akan membawa manusia memahami dan menemukan kebenaranNya!
Refleksi harian Katolik Epiphany halaman ke-211, sebagaimana bacaan-bacaan hari ini, memilih bersatu bersama Allah yang benar yang kita kenal dalam nama Yesus Kristus dan Gereja Katolik, adalah essential dan crucial! Implikasi iman tersebut harus kita perlihatkan di dalam perilaku hidup keseharian kita semua, sehingga orang sekitar melihat bagaimana Allah hidup di dalam tutur kata, perilaku dan perbuatan anda dan saya.
Dengan demikian, tidak hanya anda dan saya sudah menjadi pohon yang teduh bagi banyak orang, namun juga membawa hidup kita semua kedalam kebenaran sejati bersama Nya. Tuhan memberkati dan selamat hari Senin.