Refleksi Harian Katolik Epiphany. Halaman ke-64 dari 365 halaman dalam tahun 2018.
Elisa menyuruh seorang suruhan kepadanya mengatakan: “Pergilah mandi tujuh kali dalam sungai Yordan, maka tubuhmu akan pulih kembali, sehingga engkau menjadi tahir.” (2 Raja-raja 5:10)
Tokoh dalam bacaan pertama hari ini adalah Naaman, seorang panglima dari kerjaan Aram yang menderita penyakit kusta. Kata Naaman sendiri merujuk kepada keelokan, sehingga dipahami bahwa tokoh ini adalah seorang yang rupawan sebelum ia terjangkit kusta.
Tokoh ini menggambarkan keadaan manusia yang diciptakan secitra dengan Allah sendiri. Namun dosa (konotasi: kusta) mengotori keelokan manusia. Naaman yang mencari kesembuhan kemudian membenamkan diri di sungai Yordan sesuai perkataan nabi Elisa, pulihlah tubuhnya kembali seperti tubuh seorang anak dan ia menjadi tahir. Kita pun disembuhkan dari dosa melalui sakramen pembaptisan (dan rekonsiliasi).
Untuk mengalami kesembuhan, tantangan Naaman tidaklah mudah. Ia harus dengan rendah hati mendengarkan perkataan pelayan istrinya, suruhan nabi Elisa, juga dari pegawai-pegawainya sendiri. Ia juga harus punya niat yang kuat, yang membawanya mendatangi raja dan nabi Israel. Ia menyatakan kesungguhan hatinya meminta kesembuhan, dan juga menerima konsekuensi yang diberikan kepadanya.
Di refleksi harian Katolik Epiphany halaman ke-64 ini, mari kita melangkah semakin jauh ke dalam pertobatan kita. Langkah-langkah yang serupa sudah dan akan terus kita lalui untuk mendapatkan kesembuhan dari dosa-dosa kita. Marilah dengan rendah hati dan niat yang teguh kita bersihkan diri untuk menyambut hari Paskah nanti. Tuhan memberkati kita semua.